Awas! Susu Kental Manis Bukan Menjadi Pengganti ASI

September 15, 2021 | Helmi

susu kental manis

Kebiasaan mengkonsumsi susu kental manis (SKM) sebagai pengganti susu kerap ditemui di tengah masyarakat Indonesia. Padahal susu kental manis bukan untuk pengganti susu dan tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi.

Dalam sosialisasi dan edukasi mengenai susu kental manis yang dilakukan oleh Badan POM, Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito mengingatkan bahwa susu kental manis bukanlah pengganti susu, apalagi Air Susu Ibu (ASI).

"Susu kental manis tidak boleh diberikan untuk bayi sampai usia 12 bulan," tegas Kepala Badan POM.

Penny menegaskan, produsen susu kental manis diwajibkan untuk mencantumkan label peringatan bahwa produk tersebut bukan untuk pengganti ASI dan tidak cocok untuk bayi sampai usia 12 bulan.

YesDok Ads

Ketentuan tersebut diatur pada Peraturan Badan POM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang telah diberlakukan sejak 19 April 2021. 

"Label dan iklan produk susu kental manis yang tidak tepat, berisiko menimbulkan mispersepsi penggunaan susu kental manis, serta mengakibatkan pemenuhan gizi yang tidak memadai terhadap tumbuh kembang anak," sambung Penny.

Susu kental manis kerap dikaitkan sebagai faktor penyebab kurang gizi stunting dan underweight (tubuh pendek dan berat badan kurang) pada anak. 

Pakar Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Rimbawan mengungkap studi analisis hubungan konsumsi susu kental manis dengan status gizi dan kesehatan masih sangat terbatas, sehingga perlu penelitian yang lebih mendalam.

YesDok Ads