Awas! Kekurangan Magnesium Bisa Sebabkan Penyakit Jantung

November 22, 2019 | Helmi

Penting untuk mengelola asupan magnesium harian Anda. Studi menunjukkan bahwa kekurangan magnesium dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Kekurangan magnesium juga terjadi karena penyakit kronis, asupan obat-obatan, kurang tidur, stres dan menstruasi yang berlebihan, menurut Mercola.

Magnesium Dan Kesehatan Jantung

Studi menemukan bahwa magnesium yang rendah dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan jantung dan menyebabkan penyakit jantung. Kekurangan magnesium berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, stroke dan kematian jantung mendadak.

Magnesium membantu menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi peradangan, menormalkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung.

Risiko Diabetes

Penelitian menunjukkan bahwa 75 persen orang dengan diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol juga mengalami kekurangan magnesium. Memiliki kadar mineral yang rendah dalam tubuh telah dikaitkan dengan resistensi insulin dan kemampuan yang buruk untuk mengatur gula darah.

YesDok Ads

Pada orang dengan prediabetes, asupan magnesium yang teratur tampak efektif untuk mengurangi risiko gula darah dan masalah metabolisme hingga 71 persen.

Tim juga menemukan bahwa mengonsumsi 250 mg magnesium per hari selama tiga bulan dapat membantu orang dengan diabetes tipe 2 untuk meningkatkan kadar insulin dan penanda kendali glukosa jangka panjang.

Cara Meningkatkan Asupan Magnesium

Para ahli merekomendasikan bahwa orang mengkonsumsi setidaknya 310 hingga 420 mg magnesium per hari berdasarkan usia dan jenis kelamin. Beberapa orang dewasa mungkin mengambil 600 hingga 900 mg per hari untuk mencegah kekurangan.

Sayuran berdaun hijau menyediakan jumlah mineral yang baik. Sumber magnesium lain yang baik termasuk biji kakao mentah, bubuk kakao tanpa pemanis, alpukat, natto, labu, biji wijen dan rempah-rempah seperti daun bawang dan basil.

Jika Anda pikir Anda tidak memenuhi asupan magnesium yang dibutuhkan per hari hanya dengan makanan, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen. Namun, penting untuk menemui dokter sebelum mengambil suplemen apa pun untuk mengetahui efeknya dan bagaimana tubuh Anda akan merespons.

(Foto: medical daily)

YesDok Ads