Awas, Jangan Percaya Mitos Depresi Ini!

May 16, 2022 | Claudia

Depresi

Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang tidak boleh disepelekan. Seseorang yang tengah berjuang dengan depresi akan merasa hidup mereka tidak berarti, yang mana bisa berujung pada keinginan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Dalam kasus depresi ringan, kebanyakan tidak menunjukkan gejala yang ekstrem. Namun kasus depresi berat bisa memiliki gejala yang parah, dan bahkan bisa merugikan, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. 

Ada beberapa mitos tentang depresi yang sebaiknya tidak lagi dipercaya, karena ini bisa semakin memperburuk kondisi depresi. Berikut beberapa mitosnya:

Penderita depresi pasti selalu sedih

Perasaan sedih yang ekstrem memang menjadi gejala umum depresi. Namun yang patut diingat, depresi merupakan masalah kesehatan mental yang bisa diobati dengan bantuan psikoterapi, perubahan gaya hidup, dan juga bantuan obat-obatan. Jadi, kesempatan untuk pulih dan mendapatkan kualitas hidup yang baik juga besar bagi penderita depresi. Tetap semangat!

Pergi ke psikiater membawa citra buruk

YesDok Ads

Ingat, masalah kesehatan mental juga harus diobati layaknya masalah kesehatan fisik. Pergi ke psikiater adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang terbelenggu stigma bahwa pergi ke psikiater hanya untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Stigma inilah yang membuat seseorang dengan depresi enggan pergi ke psikiater, yang kemudian menyebabkan depresi yang dialaminya menjadi semakin buruk.

Berhenti merasa malu untuk pergi ke psikiater, jika memang kondisi kesehatan mental Anda butuh pertolongan profesional, segeralah berkonsultasi dan dapatkan perawatan medis terbaik.

Orang dengan depresi = Beban

Seseorang yang tengah berjuang dengan depresi membutuhkan dukungan dan rangkulan dari support system-nya. Akan tetapi, hal ini sering disalahartikan, bahkan bagi si penderita depresi itu sendiri, bahwa ia adalah beban untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

Pikiran seperti ini harus dihindari dan dibuang jauh-jauh. Rangkulan dan dukungan dari orang-orang terdekat adalah apa yang dibutuhkan oleh pasien depresi, untuk bisa membantu proses pemulihannya. 

(Foto: cnn.com)

YesDok Ads