Sejak hadirnya vaksin untuk menambah kekebalan tubuh terhadap virus corona, ada beberapa golongan yang didahulukan untuk menerima vaksin. Namun bagi para penyintas atau pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 awalnya tidak disarankan untuk menerima vaksin. Karena penyintas Covid-19 dianggap telah memiliki antibodi terhadap virus tersebut.
Lalu perlukah vaksinasi bagi penyintas Covid-19? Kendati para penyintas Covid-19 telah mendapatkan antibodi dari infeksi virus sebelumnya, namun mereka masih memerlukan vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan atau antibodi dalam tubuhnya.
Kapan waktu pemberian vaksin bagi penyintas Covid-19?
Dilansir dari Kemenkes, merujuk pada rekomendasi PAPDI dan ITAGI, penyintas Covid-19 dapat divaksinasi 3 bulan setelah dinyatakan sembuh. Apabila setelah dosis pertama sasaran terinfeksi Covid-19 maka dosis pertama vaksinasi tidak perlu diulang, tetap diberikan dosis kedua dengan interval yang sama yaitu 3 bulan sejak dinyatakan sembuh.
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, alasan mengapa penyintas Covid-19 harus menunggu selama 3 bulan untuk divaksin adalah karena antibodi dalam tubuh penyintas Covid-19 masih tinggi. Kekebalan tubuh tersebut didapat secara alamiah setelah terinfeksi dan sembuh dari paparan virus corona.
Namun sayangnya, antibodi para penyintas Covid-19 tidak bertahan lama. Umumnya kekebalan alami tersebut hanya bertahan 3 bulan saja dan setelah itu antibodi akan menurun. Itu mengapa, penyintas Covid-19 boleh menjadi penerima vaksin Covid-19. Sementara bila penyintas covid-19 dengan kondisi antibodi masih tinggi namun disuntikkan vaksin, hal tersebut justru akan menghilangkan manfaat dari vaksin itu sendiri. Sehingga penyintas Covid-19 tidak diprioritaskan untuk menerima vaksin.
Vaksinasi pada penyintas Covid-19 juga bertujuan untuk mencegah reinfeksi atau terinfeksi kembali. Namun para penyintas Covid-19 bukanlah sasaran utama dan menjadi kelompok sasaran tunda. Dimana saat itu, sasaran tunda meliputi lansia, orang dengan penyakit tertentu atau komorbid, ibu hamil dan menyusui. Pemerintah akan mengutamakan orang-orang yang antibodinya belum terbentuk untuk mencegah melonjaknya kasus positif virus corona di Indonesia.
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok