Aturan "Screen Time" Pada Anak Sesuai Usianya

October 26, 2020 | Aqiyu

screen time pada anak

Siapa yang tidak ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas. Perkembangan otak anak terjadi di usia emas yakni 3 tahun pertama kehidupannya. Itu mengapa penting bagi orang tua untuk mengajak anaknya mengeksplor sekitar dan belajar mengenali serta berinteraksi.

Namun sayangnya, tidak sedikit oang tua yang sudah memberikan gadget atau gawai kepada anaknya. Bahkan 'screen time' dimulai saat mereka berusia dibawah 12 bulan. Di usai emas, sebaiknya usahakan agar si kecil tidak diberikan gadget ataupun menonton televisi sebelum waktunya.

Akademi Dokter Anak Amerika (AAP) memberikan panduan batasan jumlah waktu screen time bagi bayi dan balita sebagai berikut:

  • Bayi dibawah 18 bulan tidak disarankan untuk screen time sama sekali. Kecuali video call, karena video call termasuk interaksi dengan orang lain.
  • Anak berusia 18-24 bulan boleh diperkenalkan dengan media digital, namun harus dalam pengawasan orang tua.
  • Anak 2-5 tahun diperbolehkan screen time dengan tontonan berkualitas sesuai usianya maksimal satu jam per hari. Hal ini juga harus tetap didampingi dan diawasi oleh orang tua.
  • Anak 6 tahun ke atas tetap diberikan batasan waktu screen time tidak lebih dari dua jam. Para orang tua juga wajib konsistensi dalam lama memberikan screen time.

Anak dibawah usia kurang dari 2 tahun tidak direkomendasikan untuk screen time agar si kecil dapat mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, sensorik dan motorik serta kemampuan social emosional mereka.

Meski screen time tidak selalu buruk jika diberikan dengan tepat. Misalnya si kecil bermain games mencocokan bentuk dan warna di tablet atau menonton acara edukasi bersama orang tuanya. Screen time yang tidak tepat bila membiarkan si kecil menonton sendiri tanpa pengawasan orang tua dan tontonannya tidak sesuai umurnya.

Jangan sampai screen time menggangu kegiatan lainnya. WHO menyarankan anak-anak untuk lebih banyak berolahraga dan tidur untuk membantu mengembangkan kebiasaan baik. Serta mencegah obesitas serta penyakit serius lainnya saat remaja dan dewasa.

(Foto: the federalist)

YesDok Ads