Aritmia, Saat Detak Jantung Tidak Teratur

September 18, 2020 | Claudia

Detak jantung

Aritmia merupakan suatu kondisi di mana detak jantung menjadi tidak teratur. Dengan kondisi ini, jantung seseorang bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau dengan ritme yang tidak teratur.

Aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan benar. Detak jantung tidak teratur mungkin terasa seperti jantung berdebar terlalu cepat atau terlalu lambat.

Banyak kasus aritmia jantung yang tidak berbahaya. Namun, jika detak jantung sangat tidak teratur atau mengakibatkan jantung menjadi lemah atau rusak, aritmia dapat menyebabkan gejala dan komplikasi yang parah dan berpotensi fatal.

Ada beberapa kategori aritmia, di antaranya:

  • Bradikardia, atau detak jantung lambat
  • Takikardia, atau detak jantung yang cepat
  • Detak jantung tidak teratur, juga dikenal sebagai flutter atau fibrilasi
  • Detak jantung dini, atau kontraksi dini

Kebanyakan kasus aritmia tidak parah dan tidak menyebabkan komplikasi. Namun, beberapa dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.

Beberapa orang mungkin mendengar dokter menggunakan kata “disritmia” saat merujuk pada kondisi detak jantung yang tidak teratur. Kata aritmia dan disritmia memiliki arti yang sama, tetapi kata aritmia lebih lazim.

YesDok Ads

Lalu, bagaimana detak jantung yang normal?

Dokter mengidentifikasi detak jantung yang sehat dengan menghitung berapa kali jantung berdetak setiap menit (bpm) selama istirahat. Ini dikenal sebagai detak jantung istirahat.

Kisaran detak jantung istirahat yang sehat bervariasi antar individu, tetapi American Heart Association (AHA) mengatakan biasanya detak jantung normal berada di antara 60 dan 100 bpm. Semakin bugar seseorang, semakin rendah detak jantung istirahatnya. Seorang atlet biasanya memiliki detak jantung istirahat kurang dari 60 bpm, karena jantung mereka sangat efisien.

Detak jantung yang lebih rendah menandakan kerja jantung tidak begitu berat dan lebih efisien. Namun, jika detak jantung terlalu rendah, ini juga bisa menjadi pertanda bahwa seseorang memiliki masalah pada sistem kardiovaskularnya.

Seseorang dapat mengukur detak jantungnya menggunakan denyut nadinya. Ini adalah titik di mana mereka bisa merasakan detak jantung melalui kulit. Lokasi terbaik untuk mengukur denyut nadi adalah:

  • Pergelangan tangan
  • Bagian dalam siku
  • Sisi leher
  • Bagian atas kaki

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan jantung tidak bekerja dengan tepat, antara lain:

  • Penyalahgunaan alkohol
  • Diabetes
  • Terlalu banyak minum kopi
  • Penyakit jantung, seperti gagal jantung kongestif
  • Tekanan darah tinggi
  • Hipertiroidisme, atau kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif
  • Stres
  • Jaringan parut pada jantung, sering kali karena serangan jantung
  • Merokok
  • Suplemen makanan dan herbal tertentu
  • Konsumsi beberapa jenis obat
YesDok Ads