Apakah Vitamin D Melindungi Terhadap Komplikasi Coronavirus?

May 23, 2020 | Iman

Makanan mengandung vitamin D

Ada banyak alasan bagi seseorang memperhatikan vitamin D yang sehat. Vitamin D mampu menguatkan massa otot, memperbaiki kebugaran aerobik dan kekebalan tubuh. Namun studi baru-baru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Aging Clinical and Experimental Research, menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat berperan buruk terhadap pasien Covid-19. 

Para peneliti membandingkan tingkat rata-rata vitamin D dari pasien Covid di 20 negara Eropa. Mereka menemukan bahwa negara-negara dengan tingkat vitamin D yang lebih rendah seperti di Italia dan Spanyol memiliki tingkat kematian yang tinggi dari virus. 

"Meskipun kedua negara itu dikenal karena iklimnya yang cerah, orang-orang di Eropa selatan cenderung kurang paparan sinar matahari yang menjadi asupan vitamin D," kata Direktur penelitian di Queen Elizabeth Hospital King's Inggris, Petre-Cristian Ilie.

Tentu saja, korelasi tidak sama dengan kaitannya sebab-akibat. Tetapi penelitian ini bukan satu-satunya penelitian menelaah hubungan antara vitamin D dan Covid-19. Sebuah tim peneliti dari Northwestern University juga menyarankan bahwa variasi dramatis dalam tingkat kematian virus di seluruh populasi dapat memiliki vitamin D sebagai faktor.

Secara khusus, studi Northwestern menunjukkan vitamin D dapat mengurangi keparahan Covid-19 dengan menekan “badai sitokin” yang terjadi ketika respons imun menjadi sangat agresif sehingga menyebabkan kematian sel dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan akut. 

Mengapa Vitamin D?

"Sekitar 3 persen genom manusia berada di bawah kendali vitamin D," kata Ilie. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa vitamin D memengaruhi respons imun "bawaan dan adaptif" yang juga memengaruhi pertahanan sel.

YesDok Ads

Dalam hal berapa banyak yang Anda butuhkan setiap hari untuk kecukupan vitamin D untuk meminimalisir risiko tersebut.

600 unit internasional (IU) adalah rekomendasi WHO. Tetapi Anda dapat menaikkan 1.500 hingga 2.000 IU yang berpotensi jauh lebih tinggi setiap harinya.

Selain sinar matahari, vitamin D dapat diserap dari makanan seperti salmon, tuna, telur, susu, dan jamur. Beberapa makanan ini adalah yang mampu mudah diserap tubuh.

"Jika Anda sulit meraihnya dari makanan, Anda cukup berjemur 10 hingga 20 menit di pagi hari untuk memenuhi dosis harian," kata Direktur Klinik Kesehatan Tulang dari Boston, Michael Holick.

Menurut Holick, bagian tubuh yang perlu terpapar saat berjemur adalah pundak, lengan, kaki. Bagian bagian ini selain memenuhi asupan vitamin D Anda dapat memperkecil risiko kanker, kerutan kulit, dan cacat tubuh.

"Bukan hanya terkait Covid-19, meraih asupan vitamin D mungkin menjadi prioritas kebutuhan di masa depan juga," Holick menambahkan.

(Foto: sheerluxe.com)

YesDok Ads