Apakah Subvarian BA4 dan BA5 Ini Rentan Menular?

June 20, 2022 | Kaifia

Seorang wanita sedang berbelanja di tengah pandemi

Jumlah angka kasus COVID-19 di Indonesia akhir-akhir ini kembali mengalami kenaikan dan subvarian omicron BA.4 dan BA.5 telah dipercaya menjadi pemicunya. 

GAVI.org melansirkan bahwa varian BA.4 pertama kali terdeteksi dari akumulasi spesimen pada 10 Januari 2022 di Limpopo, Afrika Selatan dan semenjak itu terdeteksi di semua provinsi Afrika Selatan sedangkan BA.5 juga pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan melalui sampel yang dikumpulkan pada tanggal 25 februari 2022 di KwaZulu-Natal dan bahkan sudah menyebar ke provinsi lain.

Antibodi yang diproduksi oleh 15 orang yang telah divaksinasi pada COVID-19 lebih efektif daripada orang yang pulih dari infeksi alami. 

Para pakar kesehatan meyakini bahwa varian ini rentan lebih menular daripada varian sebelumnya dan para ilmuwan melacak mutasi pada varian BA.4 dan BA.5 yang dapat membantunya menghindarinya kekebalan dan memicu infeksi ulang. 

YesDok Ads

NBC Chicago juga melansirkan bahwa sifat genetiknya memiliki kemiripan dengan mutasi delta yang tampaknya subvarian BA.2. 12.1 “untuk berhasil lolos dari kekebalan yang sudah ada sebelumnya melalui vaksinasi dan infeksi sebelumnya, terutama jika Anda telah terinfeksi di gelombang Omicron” kata Dr. Wesley Long, ahli patologi di Houston Methodist di Texas.

Perubahan genetik ini menjadi berita buruk bagi orang yang terinfeksi omicron dan mengira bahwa mereka tidak akan terkena COVID-19 dalam waktu dekat. Namun, walaupun kebanyakan orang tidak mengetahui pemicu penyakit mereka, mengingat gelombang omicron telah menyebabkan kasus yang cukup signifikan akhir-akhir ini.

Sejauh ini belum ada indikasi bahwa BA.4 dan BA.5 memiliki kaitan dengan gejala baru atau penyakit yang lebih parah namun sangat penting untuk tetap menjaga sistem kekebalan tubuh dan selalu membiasakan terapkan protokol kesehatan. 

YesDok Ads