Jerawat hormonal umumnya dikenal dengan terminologi lain yaitu acne vulgaris.
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan kulit yang berkembang sebagai respons terhadap perubahan hormonal dan peningkatan androgen, seperti testosteron.
Pendapat para ahli bisa beragam dalam kondisi ini.
Walaupun Mayo Clinic mengatakan bahwa hormon umumnya bukan faktor penyebab jerawat yang terjadi pada orang dewasa, ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan jerawat pada orang dewasa akibat kondisi medis yang mendasarinya.
Selama pubertas, jerawat hormonal biasanya muncul pada zona T wajah atau bagian wajah sekitar dahi, hidung dan dagi yang dimana memproduksi lebih banyak kelenjar minyak.
Bagi beberapa orang, kondisi ini bisa berupa komedo, komedo putih dan jerawat kecil yang muncul di sekitar kepala.
Jerawat hormon mungkin dapat disebabkan oleh masuknya hormon dari:
- Menstruasi
- Menopause
- Sindrom ovarium polikistik
- Peningkatan kadar androgen
Gejala
Berikut adalah beberapa gejala jerawat yaitu:
- Komedo
- Komedo putih
- Nodul
- Pustula
- Kista
Komedo hitam serta komedo putih umumnya tidak meradang dan tidak menyebabkan nyeri atau bengkak. Apabila meradang, mereka bisa menjadi kista atau pustula.
Apakah pengobatan alami efektif?
Perawatan alami biasanya bebas dari efek samping yang terkadang disebabkan oleh pilihan resep. Namun, mungkin jenis pengobatan ini kurang efektif.
Penelitian yang terkait dengan pengobatan alami tidak terbukti membuahkan hasil. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter tentang risiko dan pengobatan yang tepat.
Sebuah studi menemukan bahwa 5% minyak pohon teh mampu meredakan gejala jerawat sedang hingga jerawat sedang.
Minyak pohon teh tersedia di berbagai produk perawatan kulit, seperti pembersih dan toner.
Apabila jerawat Anda terus menerus bertahan lama, berkonsultasilah ke dokter atau dermatologis terkait dengan rencana pengobatan jangka panjang.
