Apakah Nyeri Dada Saat Kehamilan Itu Berbahaya?

August 02, 2020 | Kaifia

Wanita hamil.

Kehamilan cenderung menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di berbagai area tubuh.

Ketika gejala ini timbul, biasanya penyebab dari tekanan tersebut adalah dari janin yang tumbuh dan asam lambung. Banyak wanita hamil mengalami sakit dada, dan beberapa sensasi nyeri tersebut dapat memicu gejala kondisi jantung. 

Gejala-gejalanya meliputi:

  • Nyeri dada

  • Palpitasi jantung

  • Sesak napas

  • Kelelahan

  • Kesulitan bernapas saat tidur

Beberapa masalah yang relatif tidak berbahaya yang dapat menyebabkan nyeri dada selama kehamilan diuraikan di bawah ini.

Maag

Ketika seseorang makan, katup antara kerongkongan dan perut terbuka untuk membiarkan makanan masuk ke perut. Katup ini disebut sfingter esofagus.

Ketika seseorang tidak sedang makan, sfingter esofagus biasanya menutup untuk menghentikan makanan yang dicerna sebagian dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal dengan sebutan asam lambung.

YesDok Ads

Selama kehamilan, peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan sfingter esofagus menjadi rileks, meningkatkan risiko asam lambung.

Salah satu gejala asam lambung yang umum terjadi yaitu sakit dada. 

Pengobatan rumahan dibawah ini bisa membantu seseorang untuk mencegah sakit dada yang terkait dengan asam lambung, antara lain:

  • Menghindari makanan pedas atau berminyak

  • Makan lebih sedikit

  • Hindari berbaring setelah makan

Pertumbuhan janin

Seiring janin bertumbuh, kondisi tersebut meningkatkan tekanan pada organ disekitarnya, termasuk perut dan paru-paru. 

Tekanan ini bisa menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan di dada. 

Walaupun kondisi nyeri dada saat kehamilan cenderung tidak berbahaya, penting untuk tetap berbicara dengan dokter untuk mengidentifikasi gejala-gejalanya. Anda dapat berkonsultasi melalui aplikasi YesDok.

(Foto: honorhealth.com)

YesDok Ads