Anda mungkin sering mendengar bahwa gigi susu pada anak dimana mereka akan copot sebelum tumbuhnya gigi permanen.
Gigi susu yang patah biasanya terjadi ketika si kecil berusia 6-7 tahun namun kehilangan gigi dapat berlanjut hingga berusia 12 tahun.
Menurut artikel yang dilansir oleh Mayo Clinic, kehilangan gigi susu pertama biasanya dimulai dari bagian dua gigi depan bawah dan dua gigi atas lalu diikuti dengan gigi seri lateral, geraham pertama, taring dan geraham kedua.
Jika si kecil kehilangan gigi susu akibat kerusakan gigi, gigi permanen dapat pindah ke ruang kosong sehingga hal ini membuat gigi permanen berjejal dan menjadi bengkok.
Meskipun wajar untuk si kecil jika ingin menggoyangkan giginya, sebaiknya tidak disarankan untuk mencabut giginya menggunakan benang atau tali.
American Dental Association merekomendasikan untuk mengambil tisu dan meletakkannya di atas gigi yang goyah dan meremasnya dengan lembut.
Jika gigi sudah siap untuk dicabut, mereka akan lepas dengan sendirinya tanpa masalah.
Dokter dapat menunjukkan kepada Anda dan si kecil tentang cara menyikat gigi dengan benar untuk mencegah kerusakan gigi. Mereka juga mengisi lubang untuk menghindari adanya kerusakan lebih lanjut serta menerapkan sealant gigi untuk melindungi gigi.
Apakah normal jika gigi susu anak belum tanggal?
Tidak dapat memukul rata bahwa gigi susu setiap anak akan copot pada waktu yang sama. Beberapa anak mungkin terlambat kehilangan gigi susu sampai mereka berusia sekitar 8 atau 9 tahun.
Terkadang, kehilangan gigi susu yang tertunda dapat disebabkan oleh berbagai penyebab yang mendasarinya seperti kondisi kesehatan, terutama jika kehilangan gigi yang terlambat memengaruhi lebih dari satu gigi.
Kapan perlu berkonsultasi ke dokter gigi?
Orang tua atau pengasuh perlu ikut memperhatikan perubahan gigi si kecil dengan pergi ke dokter gigi secara rutin untuk melakukan pemeriksaan gigi.
Jika Anda khawatir tentang keterlambatan erupsi gigi atau kehilangan gigi yang tertunda pada anak, penting untuk membawanya ke dokter gigi.
