Apakah Demam Saat Hamil Berbahaya untuk Janin?

November 28, 2022 | Claudia

Demam Saat Hamil

Umumnya, demam merupakan kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan, namun demam saat hamil harus mendapat perhatian khusus, karena ini dapat memengaruhi janin yang sedang berkembang di dalam rahim.

Demam terjadi ketika tubuh seseorang mencapai suhu yang lebih tinggi dari suhu normalnya. Suhu tubuh terus berfluktuasi sepanjang hari. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, suhu tubuh normal manusia ada di kisaran 36,5–37,2 derajat Celsius. Peningkatan suhu yang kecil tidak selalu berarti bahwa seseorang tengah mengalami demam.

Selain naiknya suhu tubuh, beberapa gejala demam lainnya, yakni:

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Mual
  • Meriang
  • Berkeringat

Efek demam saat hamil pada janin

Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan efek demam saat hamil pada janin yang sedang berkembang dalam rahim:

Cacat bawaan lahir

Sebuah meta-analisis di tahun 2014 terhadap 46 penelitian menemukan bahwa mengalami demam selama trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan bibir sumbing, cacat jantung bawaan, dan cacat tabung saraf, sekitar 1,5 hingga 3 kali lipat.

Namun, hasil dari beberapa penelitian yang dianalisis oleh peneliti tidak memiliki bukti yang cukup untuk memastikan adanya hubungan antara demam dengan kelainan bawaan.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita yang dilaporkan mengalami demam saat hamil, setidaknya memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf. Akan tetapi, ada pula bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi asam folat sesuai dengan dosis yang dianjurkan, dapat mengurangi risiko ini.

YesDok Ads

Meski begitu, menurut sebuah studi di tahun 2017, ada sedikit bukti yang mendukung gagasan bahwa demam saat hamil dapat meningkatkan kemungkinan cacat bawaan lahir. Walau begitu, penelitian yang lebih baru tampaknya menunjukkan hasil yang bertentangan dengan temuan ini.

Bagi ibu hamil atau wanita yang tengah menjalani program hamil, bisa berkonsultasi dengan dokter dan mendiskusikan faktor risiko demam agar kondisi ini tidak sampai terjadi.

Autisme

Sebuah studi di tahun 2018 menemukan hubungan antara demam saat hamil dan autisme, terutama jika demam terjadi selama trimester kedua kehamilan.

Studi yang sama juga menemukan bahwa demam saat hamil yang terjadi lebih dari satu kali, dapat semakin meningkatkan risiko autisme pada bayi yang dilahirkan. Namun, kemungkinan terjadinya autisme pada janin dalam kandungan menjadi lebih rendah, jika ibu hamil mengonsumsi obat penurun demam.

Bisakah demam saat hamil menyebabkan keguguran?

Keguguran terjadi pada sekitar 20% kehamilan. Demam tidak selalu menyebabkan keguguran, tetapi bisa menjadi tanda infeksi. Tergantung jenisnya, infeksi tersebutlah yang lebih mungkin menyebabkan keguguran.

Sebuah studi di tahun 2015 menunjukkan bahwa infeksi yang menyebabkan demam saat hamil dapat menyebabkan 15% keguguran dini dan hingga 66% keguguran akhir.

(Foto: Peanut App)

YesDok Ads