Apakah Berbahaya Membersihkan Telinga Sendiri?

November 05, 2022 | Iman

Membersihkan Telinga Sendiri

Kotoran telinga atau yang biasa disebut dengan tahi telinga, serumen, congek, dll. merupakan kumpulan dari sisa-sisa kulit telinga yang dicampur juga dengan produk-produk yang dihasilkan dari kelenjar-kelenjar yang berada didalam liang telinga. 

Jadi didalam liang telinga terdapat kelenjar, tepatnya berada pada sepetiga luar liang telinga. Jadi, kotoran itu dihasilkan dari sepertiga luar liang telinga. 

Salah satu fungsi dari kotoran telinga adalah untuk pelindung dari bakteri atau dari kotoran-kotoran yang masuk lewat liang telinga. Jadi, kelenjar itu menghasilkan sisa-sisa lipid atau lemak yang bersifat asam.

Pada anatomi telinga manusia sebenarnya kita tidak perlu untuk membersihkan telinga secara rutin, kecuali kotorannya kelihatan diluar baru boleh dibersihkan. Salah satu mekanisme tubuh untuk membersihkan kotoran telinga adalah dengan cara mengunyah, berbicara, dan menggerakkan otot-otot rahang, sehingga mendorong secara perlahan untuk keluar dari liang telinga.

Kebanyakan pasien yang datang ke dokter THT dengan kondisi liang telinga yang bengkak. Ketika ditanya ternyata penyebabnya sering mengorek telinga sendiri. Jadi, lebih banyak kerugian yang dihasilkan akibat dari mengorek telinga sendiri. 

YesDok Ads

Kebanyakan pasien juga membersihkan telinga sendiri tidak hanya menggunakan cotton bud, tetapi ada juga yang menggunakan jarum, peniti, dll. Hal itu membuat telinga menjadi tidak bersih, karena ketika mengorek sampai ke liang telinga yang mengakibatkan liang telinga infeksi dan bengkak. 

Jika ingin membersihkan telinga menggunakan cotton bud, disarankan untuk dibersihkan dibagian luarnya saja agar kotoran telinga tidak masuk ke dalam liang telinga akibat adanya dorongan dari cotton bud itu sendiri.

Ada beberapa kondisi tertentu ketika kotoran telinga tidak bisa dikeluarkan dan harus menggunakan bantuan dokter, misalnya liang telinga sempit, kemudian pada orang-orang yang usianya sudah lanjut yang mengandung banyak keratin sisa-sisa kulit yang mati di dalam liang telinga. 

Selanjutnya, ada beberapa faktor tang menyebabkan kotoran telinga cair atau keras, yaitu karena produksi kelenjar pada liang telinga, adanya sisa-sisa kulit mati, dan beberapa karena faktor genetik yang berpengaruh. Selain itu juga, karena faktor Ras, misalnya Ras Afrika-Amerika yang biasanya cenderung lebih basah. Kemudian Ras Asia-Afrika biasanya cenderung lebih keras. Tetapi Ras bukan menjadi faktor utamanya.

Untuk orang tertentu yang memiliki kotoran telinga yang cenderung lebih keras dan sulit untuk keluar sendiri disarankan untuk dibersihkan oleh Dokter THT, dan dianjurkan selama 3 sampai 6 bulan sekali. Jika kotoran telinga sudah menumpuk banyak akan mengakibatkan sulit untuk mendengar dan bisa juga mengakibatkan telinga berdenging akibat dari kotoran telinga tersebut.

YesDok Ads