Apa Saja yang Jadi Penyebab Diare pada Bayi?

November 03, 2022 | Claudia

Diare Pada Bayi

Diare pada bayi merupakan sesuatu yang umum terjadi. Ini karena si kecil baru mengeksplorasi berbagai makanan, dan pencernaannya masih membiasakan diri dengan hal ini.

Meski diare pada bayi adalah salah satu kondisi yang umum terjadi, namun orang tua sebaiknya tidak menyepelekannya. Jika diare terjadi terlalu lama, atau terlalu sering, maka sebaiknya segera periksakan bayi ke dokter.

Bayi yang baru lahir biasanya memiliki kotoran yang lembut dan licin, terutama jika ia hanya mengonsumsi ASI. Bayi juga biasanya buang air kecil beberapa kali dalam sehari, sehingga mungkin akan sulit membedakan, mana yang sudah dikategorikan diare dan mana yang belum.

Namun, jika bayi mengeluarkan feses yang sangat encer, atau lebih banyak dari biasanya, bahkan hingga bocor dari popoknya, ini bisa menjadi salah satu ciri diare pada bayi.

Jika bayi Anda sudah diberikan susu formula, baik sebagian atau memang hanya meminum susu formula, feses yang dikeluarkan bayi mungkin akan menjadi sedikit lebih encer atau bahkan lebih encer dibandingkan bayi yang hanya mengonsumsi ASI.

Susu formula biasanya membuat feses bayi berwarna cokelat muda. Diare pada bayi yang mengonsumsi susu formula mungkin memiliki ciri kotoran yang sedikit berair, dan warnanya bisa sedikit berbeda dibandingkan feses dalam kondisi normal.

Ada banyak penyebab diare pada bayi, dan sebagian besar adalah kondisi yang umum dan dapat sembuh dengan sendirinya. Umumnya, diare pada bayi tidak berlangsung lama.

Dalam kasus yang jarang terjadi, diare mungkin menjadi pertanda adanya masalah kesehatan pada bayi, yang mungkin membutuhkan perawatan dengan segera.

Berikut ini merupakan beberapa penyebab diare pada bayi:

Perubahan pola makan ibu

Pola makan ibu sangat memengaruhi kondisi bayi yang mendapatkan ASI, sehingga apa yang ibu makan bisa saja membuat si bayi mengalami diare. Misalnya, jika ibu mengonsumsi terlalu banyak makanan pedas atau makanan dan minuman yang terlalu manis, maka ini bisa memengaruhi ASI. Saat bayi mengonsumsi ASI tersebut, ini bisa membuat bayi mengalami diare.

Konsumsi obat-obatan pada ibu

YesDok Ads

Jika ibu mengonsumsi obat-obatan, seperti antibiotik, ini juga bisa memengaruhi ASI dan memicu diare pada bayi. Beberapa suplemen nutrisi seperti vitamin dan bubuk protein mungkin juga akan bocor ke dalam ASI, dan membuat perut bayi bergejolak.

Penyakit perut

Jika bayi tiba-tiba mengalami diare, maka ia mungkin saja mengalami penyakit perut. Gastroenteritis merupakan penyakit perut yang umum menyebabkan diare pada bayo. Ini juga dapat menyebabkan gejala lainnya, seperti demam.

Obat yang dikonsumsi bayi

Saat sedang sakit, bayi mungkin akan mengonsumsi obat untuk menyembuhkan masalah tersebut. Sayangnya, beberapa obat yang ia konsumsi mungkin dapat memicu diare. Antibiotik merupakan salah satu obat yang bisa memicu diare pada bayi.

Perubahan pada pola makan bayi

Pada saat bayi berusia sekitar 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI atau MPASI. Perkenalan dengan makanan ini, bisa “mengejutkan” sistem pencernaannya, sehingga diare bisa saja terjadi.

Perut bayi memerlukan beberapa waktu untuk menyesuaikan diri dengan hal-hal lain yang baru ia konsumsi selain ASI atau susu formula. Itulah mengapa, bayi rentan mengalami diare saat baru diperkenalkan pada MPASI.

Alergi atau intoleransi laktosa

Alergi susu atau intoleransi laktosa adalah dua hal yang berbeda, namun keduanya bisa memicu diare pada bayi. Alergi susu lebih jarang terjadi pada bayi, hanya sekitar 7 persen bayi di bawah usia 1 tahun yang mengalami alergi terhadap susu sapi.

Sementara intoleransi laktosa terjadi ketika perut si kecil tidak dapat mencerna laktosa, yakni gula yang ditemukan dalam susu. Bayi yang memiliki kondisi ini, mungkin akan mengalami sakit perut dan diare saat diberikan susu formula, terutama jika ia sudah diperkenalkan pada makanan pendamping susu formula.

(Foto: johnsonsbabyarabia.com)

YesDok Ads