Apa Penyebab Nyeri Punggung Atas?

November 10, 2021 | Claudia

Nyeri punggung atas

Nyeri pada punggung bagian atas biasanya disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, penggunaan otot yang berlebihan, atau cedera. Istirahat, olahraga ringan, atau mungkin terapi fisik bisa membantu mengatasi masalah ini.

Punggung atas merupakan area antara pangkal leher dn bagian bawah tulang rusuk. Ada 12 tulang yang membentuk punggung atas, yang juga biasa disebut tulang belakang dada. Tulang pertama punggung atas dimulai di pangkal leher, dan tulang ke-12 berakhir tepat di bawah tulang rusuk. Nyeri punggung atas dapat muncul di mana saja di antara tulang-tulang ini.

Berikut ini merupakan beberapa penyebab umum dari nyeri punggung atas:

Postur tubuh yang buruk

Seseorang dapat menggunakan otot mereka secara optimal atau malah menggunakannya dengan cara yang salah. Postur tubuh yang buruk selama beraktivitas bisa menimbulkan nyeri akibat menghilangnya kekuatan pada otot.

Saat seseorang membungkuk, tekanan dari gravitasi dan tubuh mendorong tulang belakang, leher, cakram, dan ligamen. Seiring waktu, tekanan ini menyebabkan rasa sakit dan komplikasi lainnya.

Penggunaan otot yang berlebihan

YesDok Ads

Terlalu sering menggunakan otot punggung adalah penyebab umum lain dari nyeri punggung atas. Ini biasanya terjadi karena mengulangi gerakan yang sama dari waktu ke waktu, yang kemudian bisa menyebabkan ketegangan otot hingga gangguan pada otot.

Seseorang yang harus melakukan gerakan yang sama sepanjang hari, atau mengangkat barang di atas kepala sepanjang hari, mungkin akan mengalami iritasi otot, sesak, hingga otot tegang. Ini bisa berubah menjadi nyeri kronis jika seseorang mengabaikan gejala-gejalanya.

Cedera traumatis

Cedera traumatis juga bisa menyebabkan nyeri punggung. Ini bisa terjadi akibat:

  • Kecelakaan mobil
  • Tergelincir dan jatuh
  • Kecelakaan kerja
  • Postur tubuh yang buruk saat mengangkat barang
  • Bekerja terlalu keras

Saat cedera, nyeri bisa jadi langsung muncul dan mengganggu. Namun beberapa cedera juga memungkinkan rasa sakit tidak berkembang sampai beberapa jam atau bahkan keesokan harinya.

Cedera traumatis bisa menjadi kondisi yang parah. Kejadian seperti patah tulang belakang, dapat menempatkan seseorang pada risiko komplikasi yang dapat bertahan lama, termasuk nyeri kronis, kerusakan saraf, hingga kelumpuhan.

(Foto: prevention.com)

YesDok Ads