Apa Itu Penyakit Vitiligo dan Apakah Berbahaya?

June 29, 2022 | Claudia

Penyakit vitiligo

Penyakit vitiligo adalah kondisi ketika muncul bercak-bercak atau perubahan warna di kulit yang terjadi ketika melanosit di dalam kulit mati. Melanosit adalah sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi pigmen kulit, yakni melanin, yang memberi warna pada kulit dan melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Vitiligo dapat memengaruhi siapa saja dari segala kelompok usia, jenis kelamin, atau kelompok etnis.

Total area kulit yang dapat terkena penyakit vitiligo bervariasi tiap orangnya. Bahkan vitiligo juga dapat memengaruhi mata, bagian dalam mulut, dan juga rambut. Area kulit yang mengalami vitiligo akan lebih sensitif terhadap matahari dibandingkan area kulit yang normal.

Ada beberapa hal yang bisa membantu mengurangi tampilan vitiligo, yakni:

Penggunaan tabir surya

American Academy of Dermatology (AAD) merekomendasikan pemakaian tabir surya. Area kulit yang mengalami penyakit vitiligo biasanya akan lebih sensitif terhadap sinar matahari, sehingga lebih mudah terbakar. 

Fototerapi dengan sinar UVB

Paparan sinar ultraviolet B (UVB) adalah pilihan perawatan yang umum untuk penderita penyakit vitiligo. Perawatan di rumah membutuhkan lampu kecil yang memungkinkan untuk penggunaan sehari-hari. Sementara pengobatan yang dilakukan di klinik membutuhkan 2 sampai 3 kali kunjungan dalam seminggu, dan pengobatan biasanya akan memakan waktu lebih lama.

Fototerapi UVB yang dikombinasikan dengan perawatan lain dapat memiliki efek positif pada penyakit vitiligo. Namun, hasilnya tidak dapat diprediksi, karena hingga saat ini belum ada pengobatan untuk vitiligo yang dapat membuat pigmentasi kulit kembali seperti semula.

YesDok Ads

Fototerapi dengan sinar UVA

Perawatan dengan sinar UVA biasanya dilakukan di fasilitas kesehatan. Pasien pertama-tama akan dianjurkan untuk mengonsumsi obat yang dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar UV. Kemudian, kulit akan dipaparkan dengan sinar UVA dosis tinggi. Perubahan mungkin akan terlihat setelah 6–12 bulan dengan dua kali sesi perawatan dalam seminggu.

Pengobatan dengan salep kortikosteroid

Salep kortikosteroid adalah krim yang mengandung steroid. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa mengoleskan salep kortikosteroid ke bercak putih pada kasus vitiligo, dapat menghentikan penyebaran bercak. Sementara beberapa kasus lainnya justru melaporkan pemulihan total dan kulit kembali ke warna aslinya. Akan tetapi, kortikosteroid tidak boleh digunakan pada area wajah.

Depigmentasi

Ketika area bercak meluas, hingga menutupi 50 persen area tubuh atau lebih, depigmentasi bisa menjadi pilihan. Perawatan depigmentasi bisa memudarkan warna kulit pada area yang tidak terpengaruh penyakit vitiligo, sehingga warna kulit area tersebut akan sama dengan bagian yang terkena vitiligo.

Akan tetapi, depigmentasi bisa membuat kulit lebih rapuh. Paparan sinar matahari dalam waktu yang lama harus dihindari.

(Foto: verywellhealth.com)

YesDok Ads