Penyakit Parkinson adalah kelainan gerakan. Ini memengaruhi sistem saraf, dan gejalanya menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
Gangguan gerakan lainnya termasuk cerebral palsy, ataxia, dan sindrom Tourette. Mereka terjadi ketika perubahan dalam sistem saraf memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak atau diam
Apa itu penyakit parkinson?
Gejala parkinson akan terus berkembang seiring waktu. Mereka sering mulai dengan sedikit getaran di satu tangan dan perasaan kaku di tubuh.
Seiring waktu, gejala lain berkembang, dan beberapa orang akan mengalami demensia.
Sebagian besar gejala merupakan hasil dari penurunan kadar dopamin di otak.
Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf tertentu (neuron) di otak secara bertahap rusak atau mati. Banyak gejala disebabkan oleh hilangnya neuron yang menghasilkan senyawaw kimiawi di otak Anda yang disebut dopamin. Ketika kadar dopamin menurun, itu menyebabkan aktivitas otak abnormal, yang mengarah ke gejala penyakit Parkinson.
Tanda awal
Berikut adalah beberapa tanda awal penyakit Parkinson:
Gerakan
Mungkin ada getaran di tangan.
Kehilangan koordinasi
Hilangnya koordinasi dan keseimbangan dapat menyebabkan orang menjatuhkan barang yang mereka pegang. Mereka mungkin lebih cenderung jatuh.
Ekspresi wajah
Kondisi ini bisa menjadi tetap, karena perubahan pada saraf yang mengontrol otot-otot wajah.
Suara
Mungkin terdapat getaran pada suara, atau orang tersebut berbicara lebih lembut dari sebelumnya.
Tulisan tangan
Tulisan bisa menjadi lebih sempit dan lebih kecil.
Indera penciuman
Kehilangan indera penciuman bisa menjadi tanda awal.
Gangguan tidur
Gangguan tidur seperti insomnia mungkin merupakan tanda awal.
Pencegahan
Penyakit parkinson secara perlahan bisa dicegah oleh kebiasaan rutin untuk mengurangi risiko gejala.
Mengonsumsi jenis antioksidan seperti flavonoid dapat menurunkan risiko terkena penyakit parkinson. Menurut penelitian. Flavonoid terdapat dalam buah beri, apel, beberapa sayuran, teh, dan anggur merah.
Paparan herbisida, pestisida, dan racun lainnya juga dapat meningkatkan risiko penyakit neurologis seperti penyakit Parkinson.
(Foto: parkinson.org)