Apa Itu Kehamilan Ektopik? Ketika Sel Telur Tumbuh di Luar Rahim

December 16, 2022 | Claudia

Kehamilan Ektopik

Normalnya, sel telur yang telah dibuahi, akan menempel pada lapisan rahim. Akan tetapi dalam kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi justru tumbuh di luar rahim. 

Tuba falopi, ovarium, perut, atau bagian bawah serviks, dapat menjadi tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi dalam kasus kehamilan ektopik. Namun, lebih dari 90% kasus, tuba falopi menjadi tempat paling umum di mana kehamilan ektopik terjadi.

Kehamilan ektopik adalah masalah yang serius. Saat sel telur yang telah dibuahi dan tumbuh di luar rahim tumbuh, sel telur ini dapat pecah dan menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa. Kehamilan ektopik adalah penyebab utama kematian terkait kehamilan pada trimester pertama.

Sel telur yang telah dibuahi dalam kasus kehamilan ektopik tidak mungkin bertahan hidup dan tumbuh menjadi bayi. Kehamilan ektopik akan selalu mengakibatkan keguguran. Ini karena telur tidak bisa mendapatkan suplai darah dan dukungan yang dibutuhkannya untuk tumbuh menjadi janin.

Gejala kehamilan ektopik

Pada banyak kasus, kehamilan ektopik terjadi dalam beberapa minggu pertama masa kehamilan, di mana seseorang mungkin tidak tahu bahwa dirinya tengah hamil dan juga tidak menyadari adanya masalah.

Beberapa gejala atau tanda-tanda awal kehamilan ektopik yakni:

  • Pendarahan vagina ringan dan nyeri panggul
  • Sakit perut dan muntah
  • Keram perut yang tajam
  • Nyeri di satu sisi tubuh
  • Pusing atau tubuh melemah
  • Nyeri di bahu, leher, atau rektum

Kehamilan ektopik dapat menyebabkan tuba falopi pecah. Beberapa gejala parah yang mungkin muncul yakni nyeri hebat baik dengan atau tanpa pendarahan yang banyak. Segera ke rumah sakit jika Anda mengalami pendarahan vagina yang berat disertai dengan pusing, sakit perut yang parah terutama di satu sisi, nyeri bahu, hingga pingsan.

YesDok Ads

Penyebab kehamilan ektopik

Salah satu penyebab paling umum dari kehamilan ektopik adalah ketika tuba falopi rusak. Ini kemudian mencegah sel telur yang telah dibuahi untuk masuk ke dalam rahim.

Selain itu beberapa faktor risiko lain yang membuat Anda lebih rentan terhadap kehamilan ektopik yakni:

  • Memiliki penyakit radang panggul
  • Kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok
  • Berusia lebih dari 35 tahun
  • Memiliki kondisi atau riwayat infeksi menular seksual
  • Memiliki jaringan parut akibat dari operasi panggul
  • Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya
  • Menjalani prosedur fertilisasi in virtu (IVF)
  • Menjalani prosedur ligasi tuba, yakni ketika tuba falopi diikat atau pembalikan ligasi tuba
  • Mengonsumsi obat untuk kesuburan
  • Hamil ketika masih memakai alat kontrasepsi IUD

Dapat terjadi perdarahan hebat ketika seseorang mengalami kehamilan ektopik, dan ini dapat sangat meningkatkan risiko kehamilan. Kehamilan ektopik harus dideteksi lebih dini, sehingga bisa mendapatkan perawatan segara untuk mengurangi risiko kematian.

Tuba falopi yang rusak mungkin harus diangkat melalui prosedur operasi. Tetapi wanita memiliki dua saluran tuba, jika saluran lainnya masih sehat, maka kehamilan masih bisa terjadi.

Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda, pada dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Foto: The New York Times)

YesDok Ads