Apa Itu Kanker Nasofaring? Ini Faktor Risiko dan Gejalanya

November 14, 2022 | Claudia

Kanker Nasofaring Adalah

Kanker nasofaring adalah salah satu jenis kanker yang langka, yang menyerang kepala dan leher. Kanker ini menyerang nasofaring, yakni bagian tenggorokan yang menghubungkan bagian belakang hidung ke bagian belakang mulut.

Nasofaring terletak tepat di atas langit-langit mulut dan di dasar tengkorak. Saat Anda bernapas melalui hidung, udara akan mengalir melalui hidung, nasofaring, dan masuk ke dalam tenggorokan sebelum akhirnya mencapai paru-paru. Kanker nasofaring dimulai ketika sel-sel di area ini mulai tumbuh tak terkendali.

Kanker nasofaring bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Sel-sel kanker dapat menyebar ke kelenjar getah bening terdekat, atau organ lain seperti paru-paru dan hati.

Faktor risiko kanker nasofaring

Hingga kini, para ahli kesehatan belum mengetahui secara pasti apa penyebab kanker nasofaring. Namun, ada beberapa faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker nasofaring, di antaranya:

Virus Epstein-Barr (EBV)

Virus Epstein-Barr atau EBV adalah virus yang salam yang menyebabkan mononukleosis. EBV umum terdeteksi pada orang yang mengalami kanker nasofaring. Akan tetapi, tidak semua orang yang pernah terinfeksi EBV kemudian mengembangkan kanker nasofaring.

Konsumsi makanan yang diawetkan dengan garam

Seseorang yang terlalu sering mengonsumsi makanan yang diawetkan dengan garam, seperti daging atau ikan asin, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker nasofaring.

Merokok dan konsumsi alkohol

Perokok berat dan seseorang yang sering mengonsumsi alkohol, memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami kanker nasofaring.

Usia

Meskipun kanker nasofaring dapat menyerang orang-orang dari kelompok usia berapa pun, namun kanker nasofaring paling sering terjadi pada orang-orang yang berusia antara 30 hingga 50 tahun.

Ras

Kanker nasofaring lebih sering terjadi pada orang yang tinggal di Asia Tenggara, Cina Selatan, dan Afrika Utara. Seseorang yang bermigrasi dari Asia ke Amerika Serikat juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker nasofaring, dibandingkan orang Asia yang lahir di Amerika Serikat.

Jenis kelamin

Pria memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk mengalami kanker nasofaring, jika dibandingkan dengan wanita.

Riwayat keluarga

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker nasofaring, maka Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tersebut.

Gejala kanker nasofaring

Dalam kebanyakan kasus, seseorang dengan kanker nasofaring akan mengembangkan benjolan di belakang leher. Mungkin akan muncul satu atau beberapa benjolan, dan biasanya benjolan ini tidak terasa menyakitkan. Benjolan ini umumnya muncul ketika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di leher, dan menyebabkan kelenjar membengkak.

Ada juga beberapa gejala kanker nasofaring lainnya, seperti:

  • Tinnitus atau telinga berdenging
  • Kehilangan pendengaran
  • Telinga terasa penuh
  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat
  • Mimisan
  • Kesulitan dalam membuka mulut
  • Wajah terasa sakit
  • Mati rasa pada wajah
  • Kesulitan bernapas atau berbicara
  • Infeksi telinga yang tidak kunjung sembuh

Ada beberapa gejala kanker nasofaring yang serupa dengan gejala dari penyakit lain yang tidak serius. Akibatnya, penyakit ini sulit untuk dideteksi di tahap awal. Untuk itu, sangat penting bagi Anda untuk segera memeriksakan kondisi ke dokter, jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut.

Mendeteksi kanker nasofaring lebih awal, akan memudahkan pengobatan dan meningkatkan angka harapan sembuh dari kondisi ini.

(Foto: UT Southwestern Medical Center)

YesDok Ads