Apa Itu Intoleransi Laktosa? Ini Penyebab dan Gejalanya

December 26, 2022 | Claudia

Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh seseorang tidak dapat memecah laktosa dengan baik, sehingga menimbulkan sejumlah gejala seperti perut kembung dan diare.

Laktosa adalah gula yang hanya ditemukan dalam susu. Laktosa juga hadir dalam produk turunan susu, termasuk keju dan es krim.

Jika seseorang memiliki intoleransi laktosa, sistem pencernaannya menghasilkan terlalu sedikit enzim yang dikenal sebagai laktase. Laktase diperlukan agar tubuh bisa memecah laktosa.

Meskipun kerap disamakan, namun intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu. Pada alergi susu, tubuh bereaksi terhadap protein susu, bukan gula yang terkandung dalam susu. Alergi susu juga bisa menyebabkan gejala yang parah, termasuk anafilaksis.

Gejala intoleransi laktosa

Seseorang dengan intoleransi laktosa mengalami berbagai gejala setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung susu. Gejala dapat berkisar dari ketidaknyamanan ringan hingga reaksi yang parah.

Intensitas gejala sangat tergantung pada seberapa banyak laktase yang diproduksi tubuh seseorang dan seberapa banyak laktosa yang mereka konsumsi.

Kebanyakan orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sejumlah laktosa tanpa perlu mengalami gejala. Setiap orang memiliki tingkat intoleransi yang berbeda.

Beberapa gejala intoleransi laktosa yang dapat muncul yakni:

  • Kembung
  • Sakit perut dan kram
  • Perut kembung
  • Mual
  • Diare
  • Bersendawa

Diare kronis dapat menyebabkan dehidrasi, jadi, sangat penting bagi seseorang untuk minum lebih banyak air saat ia mengalami diare.

Penyebab intoleransi laktosa

Laktase adalah enzim yang diproduksi di usus kecil. Tubuh menggunakan laktase untuk memecah laktosa menjadi komponen yang disebut galaktosa dan glukosa. Glukosa kemudian diserap ke dalam aliran darah.

YesDok Ads

Jika kadar laktase seseorang rendah, laktosa tidak dapat terurai dan tidak terserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, laktosa akan bergerak ke usus besar. Bakteri di usus besar bereaksi terhadap produk apa pun yang mengandung laktosa dengan menciptakan lebih banyak gas. Ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan berbagai gejala.

Sebagian besar susu dan produk susu mengandung laktosa di dalamnya. Selain itu, banyak makanan olahan yang dalam proses pembuatannya ditambahkan susu atau produk susu, ini juga bisa mengandung laktosa dan menyebabkan gejala intoleransi laktosa.

Beberapa makanan yang umumnya mengandung laktosa dan sebisa mungkin untuk dihindarkan antara lain:

  • Kue dan biskuit
  • Saus keju
  • Sup krim
  • Custard
  • Susu cokelat
  • Pancake

Anda harus memerhatikan komposisi makanan sebelum mengonsumsinya. Hindari makanan dengan kandungan susu atau produk susu di dalamnya, guna mencegah munculnya gejala intoleransi laktosa.

Alternatif pengganti susu

Produk susu merupakan sumber nutrisi yang penting, termasuk kalsium, protein, dan vitamin A, B12, dan D. Akibat intoleransi laktosa, banyak orang menghindari atau bahkan berhenti mengonsumsi susu dan produk turunannya. Akan tetapi, penting untuk mendapatkan nutrisi dari jenis makanan lain agar bisa mengganti nutrisi yang tidak didapat dari susu.

Banyak produk susu alternatif, termasuk susu kedelai, susu almond, susu oat, yang difortifikasi dengan vitamin.

Ada beberapa sumber nutrisi yang bisa menjadi alternatif pengganti susu, yakni:

  • Kalsium: Rumput laut, kacang-kacangan dan biji-bijian, buncis, jeruk, quinoa, bayam, brokoli, kangkung, dan produk makanan atau minuman yang telah diperkaya dengan berbagai nutrisi, seperti jus jeruk dan susu nabati.
  • Vitamin A: Wortel, brokoli, ubi jalar, minyak ikan cod, hati, bayam, labu, melon, telur, pepaya, mangga, dan kacang polong.
  • Vitamin D: Vitamin D bisa didapatkan dari paparan sinar matahari alami, mengonsumsi ikan berlemak, kuning telur, minyak hati ikan, beberapa susu nabati yang telah diperkaya, dan sereal sarapan.

Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Foto: liverdoctor.com)

YesDok Ads