Apa Itu Hemodialisa? Ini yang Perlu Diketahui tentang Cuci Darah

March 02, 2023 | Claudia

Apa Itu Hemodialisa

Saat seseorang menderita penyakit ginjal, maka istilah hemodialisa atau yang juga dikenal dengan sebutan "cuci darah", mungkin sudah tidak asing terdengar, tapi, apa itu hemodialisa?

Hemodialisa adalah perawatan yang dilakukan ketika ginjal berhenti bekerja dengan baik. Selama hemodialisa, mesin yang digunakan untuk perawatan akan mengeluarkan garam, air, dan produk limbah lainnya dari aliran darah Anda.

Perawatan hemodialisa digunakan pada orang dengan kondisi gagal ginjal stadium akhir, yang merupakan tahap terakhir dari penyakit ginjal kronis. Perawatan ini juga dapat membantu mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan kadar vitamin dan mineral dalam tubuh.

Selain untuk penyakit ginjal kronis, hemodialisa juga digunakan pada orang yang menderita cedera ginjal akut. Kondisi seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kista ginjal, radang ginjal, dan penyakit lainnya yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Biasanya perawatan hemodialisa dilakukan ketika hanya tinggal 10 hingga 15 persen fungsi ginjal yang tersisa.

Prosedur hemodialisa

Hemodialisa biasanya dilakukan di pusat hemodialisa atau rumah sakit, atau bahkan di rumah. Ada dua jarum yang akan ditusukkan ke lengan Anda, dan masing-masing disambungkan ke tabung plastik fleksibel yang terhubung ke dialyzer, yakni saringan yang membersihkan darah Anda.

Dialyzer mengambil darah melalui satu tabung. Ini memungkinkan cairan dan kelebihan limbah mengalir dari darah ke cairan pembersih. Darah yang telah disaring kemudian dikembalikan ke tubuh melalui tabung kedua.

Seseorang dapat duduk di kursi dan menonton TV, membaca, atau bahkan tidur saat menjalani prosedur hemodialisa. Kebanyakan orang menjalani prosedur hemodialisa sekitar tiga kali dalam seminggu, dan masing-masing prosedur membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat jam.

Sebelum hemodialisa

Sebelum Anda mulai menjalani hemodialisa, dokter perlu membuat akses yang memungkinkan darah mengalir dari pembuluh darah ke dialyzer. Prosedur ini biasanya dilakukan di bagian lengan.

Sebelum memulai prosedur perawatan hemodialisa, dokter mungkin akan memeriksa berat badan, tekanan darah, denyut nadi dan suhu tubuh pasien. Kulit di sekitar area akses hemodialisa juga akan dibersihkan terlebih dahulu.

Setelah hemodialisa

Ketika perawatan hemodialisa selesai dilakukan, jarum akan dicabut dan perban akan diberikan pada area bekas suntikkan untuk mencegah pendarahan. Setelah hemodialisa dilakukan, dokter mungkin akan kembali memeriksa berat badan.

Hemodialisa mungkin akan sering dilakukan, untuk mengetahui seberapa baik pengobatan ini dapat bekerja. Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang efek samping apa pun yang dirasakan, baik yang ringan maupun yang parah.

Selama atau setelah perawatan hemodialisa, Anda mungkin akan mengalami satu atau lebih dari gejala berikut:

  • Kram otot
  • Sakit kepala, mual, atau pusing
  • Linglung
  • Tekanan darah rendah
  • Tekanan darah tinggi
  • Kulit gatal
  • Sulit tidur
  • Anemia (jumlah sel darah merah rendah)
  • Penyakit tulang
  • Kelebihan cairan (terlalu banyak cairan dalam darah)
  • Peradangan selaput di sekitar jantung
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Kadar kalium tinggi
  • Infeksi atau penyumbatan pada lokasi akses hemodialisa
  • Depresi
  • Amiloidosis (protein dalam darah disimpan pada sendi dan tendon)
  • Kelelahan ekstrem

Seseorang mungkin disarankan untuk mengikuti diet khusus saat secara rutin menjalani perawatan hemodialisa. Kebanyakan orang disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak protein dan membatasi konsumsi kalium, natrium, fosfor, dan cairan.

Dengan menyimak informasi ini, Anda jadi tahu Apa Itu Hemodialisa. Simak informasi kesehatan lainnya hanya di YesDok.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Foto: verywellhealth.com)

YesDok Ads