Apa Hubungan Minuman Bersoda dengan Diabetes?

June 10, 2021 | Claudia

Soda

Sukakah Anda pada minuman bersoda? Minuman yang memberikan sensasi rasa segar ini memang digemari banyak orang. Sayangnya, minum terlalu banyak soda memiliki hubungan kuat dengan diabetes.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010, risiko terkena diabetes 26 persen lebih tinggi pada orang-orang yang mengonsumsi satu atau lebih minuman manis setiap hari. Bagaimana dengan minuman yang mengklaim diri rendah gula atau diet soda? Tetap saja, ini tidak menurunkan risiko seseorang yang mengonsumsinya untuk mengalami diabetes. Konsumsi minuman dengan pemanis buatan tetap menjadi salah satu faktor risiko diabetes.

Resistensi insulin merupakan gejala utama dari diabetes tipe-2. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel menjadi terbiasa dengan kelebihan gula dalam aliran darah, dan tidak menyerap glukosa atau gula darah secara efektif, sehingga kurang merespons insulin. Insulin adalah hormon yang membuka sel, sehingga memungkinkan glukosa untuk masuk ke setiap sel.

Dalam studi di tahun 2016 ditemukan bahwa minuman dengan tambahan gula berkontribusi pada perkembangan resistensi insulin dan pradiabetes, yakni tahap sebelum seseorang mengalami diabetes penuh.

Bagaimana minuman manis menyebabkan diabetes?

Minum terlalu banyak minuman manis berarti tubuh menyimpan kelebihan energi dalam bentuk lemak. Oleh karena itu, minum terlalu banyak soda dapat berperan dalam peningkatan berat badan hingga obesitas.

YesDok Ads

Penelitian telah menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko diabetes tipe 2 dan kondisi lainnya. Sebuah tinjauan studi yang disusun pada 2015 mengonfirmasi hubungan antara diabetes dan minuman manis, meskipun mekanisme biologis yang tepat masih belum jelas. Satu studi yang diterbitkan oleh The American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2010 menyelidiki hubungan antara diet dan kesehatan pada 91.249 perawat wanita, yang ditinjau selama 8 tahun. Mereka menemukan hubungan antara diet dengan indeks glikemik tinggi atau makanan dan minuman yang cepat dicerna yang menyebabkan lonjakan gula darah, dan diabetes tipe-2.

Risiko diabetes bahkan lebih tinggi setelah memperhitungkan risiko lain dan faktor diet yang terlibat dengan diabetes. Faktanya, risiko diabetes menjadi lebih besar pada orang-orang yang mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, dibandingkan dengan mengonsumsi lemak yang tidak sehat.

Para peneliti juga menuliskan proses di mana asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan diabetes:

  1. Konsentrasi glukosa darah yang lebih tinggi dari beban karbohidrat yang cepat dicerna, berarti lebih banyak permintaan akan insulin.
  2. Permintaan insulin yang lebih tinggi dalam jangka panjang akan melemahkan pankreas. Ini kemudian mengakibatkan intoleransi glukosa dari sel.
  3. Konsumsi makanan tinggi indeks glikemik dapat secara langsung meningkatkan resistensi insulin.

Karena soda memiliki indeks glikemik yang sangat tinggi, maka soda mungkin memiliki kontribusi terhadap proses seseorang mengalami diabetes. Studi tersebut juga mendukung pernyataan bahwa asupan gula yang tinggi menambah kemungkinan obesitas dengan meningkatkan total energi yang dikonsumsi. Dengan kata lain, karena minuman manis menambah asupan kalori harian secara menyeluruh, maka peningkatan kalori dapat mengarah pada peningkatan berat badan, yang kemudian bisa berujung diabetes.

(Foto: britannica.com)

YesDok Ads