Anak-anak juga Berpotensi Mengalami Gejala Berat Akibat COVID-19

July 27, 2021 | Helmi

anakanak

COVID-19 menyerang manusia dari berbagai lapisan usia, tak terkecuali dengan anak-anak. Dengan meningkatnya kasus di antara anak-anak, terlihat juga peningkatan kasus komplikasi COVID-19 yang parah.

Anak-anak dengan COVID-19 dapat mengembangkan kondisi yang disebut sindrom inflamasi multisistem (MIS-C).

Pada MIS-C, peradangan dapat berkembang di salah satu dari beberapa bagian tubuh, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ pencernaan.

Schieffelin mengatakan bahwa anak-anak dengan kondisi tertentu yang sudah ada sebelumnya paling berisiko dalam hal COVID-19.

Anak-anak dengan penyakit jantung atau paru-paru, kanker, atau obesitas berat berada pada risiko terbesar mengalami gejala berat akibat COVID-19.

Dia mencatat, bagaimanapun, bahwa faktor risiko yang tepat untuk MIS-C belum diklarifikasi. Ini juga dapat mempengaruhi anak-anak tanpa kondisi yang sudah ada sebelumnya.

YesDok Ads

Schieffelin juga mengatakan bahwa, meski gejala COVID-19 jarak jauh lebih jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa, hal itu juga dapat mempengaruhi mereka.

Dia menunjuk sebuah penelitian terbaru dari Swiss yang menunjukkan bahwa 4 persen anak-anak yang didiagnosis dengan COVID-19 memiliki gejala selama lebih dari 12 minggu setelah diagnosis mereka.

Gejala yang paling umum terlihat pada anak-anak ini termasuk kelelahan, masalah dengan konsentrasi, dan peningkatan kebutuhan untuk tidur. Terakhir, ada risiko kematian akibat COVID-19 di kalangan anak-anak.

Menurut Dr. Niraj Patel, ketua American College of Allergy Asthma and Immunology COVID-19 Vaccine Task Force, 0,00 hingga 0,26 persen dari semua kematian COVID-19 di Amerika Serikat adalah anak-anak.

Meskipun ini mungkin tampak kecil dari segi persentase, jumlah kematian tidak signifikan. Patel mengatakan ada 4.087.916 kasus COVID-19 pada anak-anak dan total 10.628 kematian.

Selama 2 minggu (1–15 Juli 2021), ada peningkatan 1 persen dalam jumlah akumulasi kasus anak. Dengan kata lain, dalam kurun waktu 2 minggu tersebut, bertambah 43.033 kasus baru dari total jumlah kasus.

YesDok Ads