Anak Berpotensi Stunting Sejak Di Kandungan

February 18, 2023 | Aqiyu

Stunting

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Tanda stunting pada anak dapat dikenali dengan mudah dari panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Namun sayangnya, gangguan tumbuh kembang ini terjadi bisa sejak dari kandungan. Inilah kenapa anak-anak berpotensi stunting sejak masih dalam perut.

Sebelum lahir, 23% anak sudah dapat menjadi stunting akibat ibu hamil sejak masa remaja kurang gizi dan anemia. Lalu, setelah lahir angka stunting meningkat menjadi signifikan pada usia 6-23 bulan sebesar 1,8 kali menjadi 37 kali seperti dikutip dari Kemenkes. Hal ini disebabkan kurangnya asupan protein serta pola pengasuhan makanan atau parenting yang tidak tepat. 

Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2018, sekitar 48,9% ibu hamil mengalami anemia. Selain itu, sekitar 17,3% ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dan 28% ibu hamil memiliki risiko komplikasi ke arah kematian. Jika melihat data tersebut, intervensi stunting perlu dilakukan sebelum dan setelah kehamilan. Intervensi spesifik sebelum kelahiran melalui 58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), 80% ibu hamil mengonsumsi tablet TTD selama kehamilan dan 90% ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) mendapat tambahan asupan gizi. 

Untuk itu sangat disarankan untuk ibu hamil agar dapat meningkatkan pemeriksaan dan pengetahun ibu hamil untuk menurunkan stunting dan angka kematian ibu. Dengan cara, melakukan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali ke fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam pemeriksaan ini, ibu hamil akan dipantau berat badan, tekanan darah, indeks massa tubuh, dan laboratorium. Melakukan pola makan yang sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium harus tercukupi, mengonsumsi tablet penambah darah, dan mendapatkan dukungan dari orang sekitar misalnya suami, keluarga dan teman dekat. 

YesDok Ads

Stunting juga dapat dicegah dengan menerapkan inisiasi menyusui dini (IMD) agar berhasil menjalankan ASI eksklusif. Rutin memantau tumbuh kembang si kecil ke posyandu atau fasilitas kesehatan. Serta melakukan imunisasi lengkap hingga menerapkan gaya hidup yang bersih dan sehat.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan dan tanya dokter mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

(Foto: Redbook)

YesDok Ads