Abai Kesehatan Gigi Dapat Merusak Imunitas

May 23, 2020 | Iman

Anak sedang sikat gigi

Sejak kecil kita semua telah diajarkan bahwa penting menyikat gigi dua kali sehari. Menyikat gigi secara teratur tidak hanya membantu mencegah masalah mulut tapi juga mengurangi risiko berbagai penyakit. Sebuah studi terkini bahkan mengatakan jika kebersihan gigi dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Anda akan terkejut bila mengetahui bahwa pangkal kesehatan gigi berkaitan dengan efek biologis. Ketika kesehatan gigi Anda buruk maka sulit menjaga sistem kekebalan tubuh sehingga menimbulkan infeksi.

Dengan demikian, untuk memiliki kesehatan mulut yang lebih baik Anda dapat melibatkan banyak peran bagian dalam mulut. Pertama-tama baiknya Anda perlu mencegah plak yang menjadi penyebab pembusukan. Jenis makanan yang kaya nutrisi dan rendah gula merupakan pilihan yang baik bagi Anda dalam memerangi plak gigi.

Plak bakteri yang hadir dari makanan dan bersemayam di mulut Anda. Plak inilah yang menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi. Jadi, jika Anda rentan terhadap penyakit gusi, Anda dapat mengurangi risikonya dengan menyikat gigi dua kali sehari dan rutin melakukan flossing ke dokter gigi.

Menurut American Dental Association, setiap orang harus menyikat giginya dua kali dan benang satu-dua kali sehari. Bahkan jika Anda memiliki riwayat diabetes atau penyakit autoimun, Anda harus menyikat menggunakan benang gigi lebih sering. Dianjurkan pula periksa kesehatan gigi Anda dua kali dalam setahun.

Jika Anda tidak menyikat gigi atau melakukan pemeriksaan gigi tepat waktu, Anda bisa mendapatkan infeksi bakteri. Bakteri ini hadir dari mulut Anda lalu masuk ke aliran darah Anda melalui gusi yang sakit atau tempat-tempat di mana gigi yang rusak. 

YesDok Ads

Ketika ini terjadi, sistem kekebalan tubuh Anda merespons dan protein C-reaktif atau CRP dilepaskan dari hati. CRP adalah zat yang dilepaskan dalam tubuh ketika ada segala jenis peradangan. Proses ini tidak membahayakan, tetapi jika CPR dilepaskan terus-menerus menyebabkan peradangan.

Tingkat CPR yang tinggi pada pria dan wanita telah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Semakin tinggi risiko CPR, semakin tinggi risiko Anda. Bukan hanya orang dewasa yang berisiko mengalami kerusakan gigi, tetapi 40 persen anak-anak mengalami kerusakan gigi pada usia setingkat taman kanak-kanak.

Yang terbaik adalah mengembangkan kebersihan gigi yang baik sejak masa bayi. Orangtua harus mengedukasi mereka sedini mungkin sehingga mereka terbiasa membangun kesadaran gigi yang sehat.

Umumnya anak mampu mulai menyikat gigi sendiri pada usia yang berbeda-beda. Tugas orang tua ialah membuat kebiasaan mereka menjadi menyenangkan. Carilah rasa pasta gigi yang ramah anak karena rasa mint terlalu keras bagi mereka.

(Foto: Nextgentoothbrush.com)

YesDok Ads