Mungkin Anda mengetahui bahwa vaksinasi Covid 19 di Indonesia hanya akan menggunakan vaksin Sinovac. Padahal, ada total tujuh vaksin Covid 19 yang akan digunakan untuk vaksinasi di Indonesia.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020, tujuh vaksin yang dimaksud di antaranya:

Vaksin Sinovac

Vaksin yang dibuat oleh perusahaan asal China bernama Sinovac ini sudah tiba di Indonesia. Pemerintah Indonesia sudah mendatangkan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac ke Tanah Air.
Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid 19 dari Sinovac. Vaksin ini memiliki efektivitas hingga 90%.

Vaksin Sinovac dibuat dari virus penyebab Covid 19 yang telah diinaktivasi. Sehingga vaksin ini dapat digunakan untuk melawan baik virus corona.

Vaksin Sinopharm

Kedua adalah vaksin Sinopharm. Jenis vaksin satu ini sudah dipesan oleh pemerintah Indonesia sebanyak 60 juta dosis guna memenuhi kebutuhan vaksinasi di Tanah Air.

Vaksin Pfizer-BioNTech

Serupa dengan Sinovac, vaksin ini memiliki tingkat keefektifan hingga presentase 90 persen. Pemerintah Indonesia juga sudah melakukan pemesanan sebanyak 329 juta dosis vaksin.

Untuk vaksin Pfizer dibuat dengan memanfaatkan RNA dari virus yang menjadi penyebab Covid 19.

Vaksin Novavax

Keempat adalah vaksin Novavax. Vaksin ini dibuat oleh perusahaan vaksin asal Amerika Serikat. Pemerintah Indonesia dikabarkan akan mendatangkan 50 juta dosis vaksin Novavax.

Vaksin Moderna

Sama dengan Novavax, vaksin Moderna juga dibuat oleh perusahaan asal Amerika Serikat. Vaksin ini diklaim memiliki efektivitas hingga 94,5% dan wajib disimpan di suhu -20 derajat celcius.

Mirip dengan Pfizer, vaksin ini dibuat dari RNA virus yang menjadi penyebab Covid 19.

Vaksin Oxford-AstraZeneca

Vaksin ini merupakan hasil kerjasama antara Oxford University bersama dengan Vaccitech. Rencananya pemerintah Indonesia akan mendatangkan 50 juta dosis untuk vaksin ini.

Vaksin Bio Farma

Terakhir adalah vaksin buatan dalam negeri yang disebut vaksin Merah Putih. Vaksin ini masih dalam tahap pengembangan PT Bio Farma bersama dengan Lembaga Biomolekuler Elijkman.

(Foto: jakarta globe)