6 Alasan Berhenti Menggunakan Sedotan Plastik

May 17, 2019 | Iman

Tidak ada yang lebih menyegarkan daripada menyodok sedotan ke dalam minuman dingin Anda di siang hari. Namun, sedotan plastik bukan hanya penyumbang sampah terbesar. Beberapa restoran dan ritel terkemuka kini telah mengurangi penggunaan sedoran plastik. 


Dikutip dari laman Times of India, sebuah penelitian juga menyebut kalau meminum melalui sedotan plastik terlalu sering bisa jadi amat berbahaya. Beberapa hal buruk berikut bisa jadi pertimbangan Anda.


1. Masalah Gigi
Faktanya terbaru menyebutkan jika minum dari sedotan dapat meningkatkan peluang berkembangnya gigi berlubang. Gula dari minuman manis Anda langsung mengenai area tertentu dari gigi, hal ini yang dapat menyebabkan erosi enamel dan kerusakan gigi.


2. Perut Kembung
Ketika kita menggunakan sedotan, kita menghisap lebih dari sekadar minuman. Saat menghirup sedotan, tanpa sadar juga menelan udara berlebih yang disebut aerophagia Udara berlebih di saluran pencernaan dapat membuat Anda kembung dan bersendawa untuk melepaskan udara yang tertelan.


3. Keriput
Meminum melalui sedotan secara teratur dapat menyebabkan keriput di sekitar mulut Anda. Keriput-keriput ini tanpa sadar muncul seperti seorang perokok. Hal ini dikarenakan mengerucutkan kolagen di dekat mulut Anda rusak dan menyebabkan kulit menjadi kusut.

YesDok Ads


4. Noda di Gigi
Orang yang lebih suka minum minuman dari sedotan tidak membantu menghindarkan noda pada gigi. Anda dapat melindungi gigi jika ujung sedotan ada di belakang mulut mengalir langsung ke tenggorokan tanpa menyentuh gigi.


5. Bahaya Kimia
Sedotan terbuat dari plastik jenis polypropylene. Beberapa standar kesehatan makanan dan obat-obatan di duna menyebut jenis ini aman, tapi dapat larut ke dalam air. Penggunaan yang terlalu sering jelas membahayakan kesehatan juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan. 


6.Sebabkan Gula Berlebih
Sebuah penelitian terbaru menyebut jika sedotan menyebabkan efek adiktif dan membantu seseorang meminum dengan cepat. Tentu ini bisa mendorong Anda untuk konsumsi lebih banyak gula.

(Foto : usatoday.com)

YesDok Ads