5 Tanda Kelahiran Prematur yang Harus Diwaspadai

July 21, 2019 | Aqiyu

Kehamilan yang sehat adalah idaman bagi semua ibu hamil. Selama masa kehamilan ada beberapa hal yang sering kali membuat resah, yakni melahirkan bayi prematur. Melahirkan prematur menjadi sangat menakutkan karena akan berdampak pada kesehatan bayi.

Bayi yang terlahir secara prematur rentan terkena infeksi. Disisi lain, organ pada bayi prematur belum terbentuk dengan sempurna. Serta pada umumnya bayi prematur lahir dengan berat badan yang kurang. Hal ini dikarekan bayi lahir belum pada waktunya. Itu mengapa bayi prematur harus mendapatkan perawatan yang lebih intens di ruang NICU.

Adapun lima tanda-tanda gejala paling umum kelahiran prematur yang wajib diketahui, sebagai berikut:

  1. Sering merasakan kram perut seperti saat menstruasi, dengan atau tanpa disertai diare, mual dan gangguan pencernaan lainnya.
  2. Mendadak merasa sakit atau ada tekanan di punggung bagian bawah.
  3. Sakit atau ada tekanan di daerah panggul, paha dan selangkangan.
  4. Terjadi perubahan pada daerah vagina, seperti vagina menjadi lembab atau berair, berwarna merah muda atau kecokelatan dan mengalami pendarahan.
  5. Kerusakan membran atau selaput lendir, yang ditandai dengan cairan ketuban yang menetes atau air ketuban pecah dini.

Namun jangan khawatir, kelahiran prematur juga dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bernutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si janin serta kesehatan sang ibu. Ibu hamil juga dapat berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh, namun tidak boleh diforsir apalagi bagi ibu yang sebelumnya memiliki riwayat melahirkan prematur.

YesDok Ads

Pola hidup sehat pun bisa diterapkan selama hamil dengan tidak merokok dan terkena langsung paparan asap rokok. Hindari pula mengonsumsi minuman beralkohol dan obat keras. Anda juga harus rutin melakukan vaksin agar Anda dan bayi tidak terserang campak dan rubella. Selain itu mencegah kelahiran prematur juga bisa dilakukan dengan cara melakukan berbagai terapi untuk mengurangi infeksi serta kontraksi uterus menjelang persalinan.

Cara lainnya bisa dengan memberikan obat jika sang ibu mengidap penyakit kronis. Tindakan penjahitan mulut rahim bisa dilakukan dengan aman dan dapat dibuka saat bayi siap lahir. 

(Foto: shutterstock)

YesDok Ads