5 Tanda Intermitten Fasting Tidak Cocok untuk Anda

November 04, 2022 | Helmi

intermitten fasting

Intermitten fasting adalah salah satu diet yang mengatur kapan waktunya makan dan kapan saat puasa menahan makan. Menurut penelitian, puasa intermiten dapat membantu dalam pengelolaan berat badan dan bahkan dapat membantu Anda membalikkan beberapa penyakit. 

Dalam beberapa keadaan, intermitten fasting memiliki beberapa efek samping saat dijalani. Dalam artikel ini, adalah sejumlah tanda anda sebaiknya tidak melakukan intermitten fasting.

1. Merasa kesal atau marah

Kemarahan yang disebabkan oleh rasa lapar tidak diragukan lagi merupakan sensasi yang nyata. Saat Anda tidak bisa makan ketika tubuh Anda memberi tahu Anda bahwa itu lapar, Anda mendapatkan perasaan marah, atau mudah tersinggung. 

Dibutuhkan beberapa pengalaman untuk membiasakan tubuh Anda menjalani kondisi tanpa makan dalam waktu yang lama.

2. Sakit kepala parah

Efek negatif yang umum dari intermitten fasting adalah sakit kepala. Kondisi ini sering terjadi dalam beberapa hari pertama melakukan puasa. Menurut sebuah penelitian, "sakit kepala puasa" sering terjadi di lobus frontal otak dan memiliki tingkat ketidaknyamanan ringan hingga sedang.

YesDok Ads

3. Susah tidur

Karena makan sebelum tidur membuat otak Anda aktif dan membuat tubuh Anda gelisah, mungkin sulit bagi tubuh Anda untuk rileks dan tertidur saat makan harus dibatasi.

4. Haid tidak teratur

Penurunan berat badan yang tidak terduga adalah konsekuensi samping lain dari intermiten fasting. Wanita yang secara drastis menurunkan berat badan atau terus menerus tidak mengkonsumsi cukup kalori per hari mungkin akan mengalami bahwa siklus menstruasi mereka melambat atau mungkin berhenti sama sekali.

5. Usus sensitif

Sakit perut dapat terjadi akibat diet apa pun jika Anda tidak mengonsumsi cukup minuman, vitamin, protein, atau serat. Jika Anda sudah memiliki masalah pencernaan, intermitten fasting dapat memperburuknya. 

Interval puasa yang berkepanjangan terkait dengan intermitten fasting bisa membuat masalah pencernaan menjadi lebih buruk. Periode puasa dapat mengganggu aktivitas normal sistem pencernaan dan menyebabkan kembung, mulas, dan sembelit.

YesDok Ads