5 Jenis Herbal yang Diteliti Bisa Meredakan Peradangan

February 05, 2021 | Helmi

kunyit

Peradangan adalah cara tubuh melawan infeksi dan penyembuhan. Namun, dalam beberapa situasi, peradangan bisa bertahan lebih lama dari yang seharusnya. Ini disebut peradangan kronis, dan penelitian telah mengaitkannya dengan banyak penyakit, termasuk diabetes dan kanker.

Diet memainkan peran penting dalam kesehatan Anda. Apa yang Anda makan, termasuk berbagai bumbu dan rempah-rempah juga dapat memengaruhi peradangan di tubuh Anda.

Berikut ini terdapat beberapa rempah-rempah herbal yang disebut dapat melawan inflamasi atau peradangan dalam tubuh.

Perlu dicatat bahwa banyak penelitian dalam artikel ini membahas tentang molekul yang disebut sebagai penanda inflamasi. Molekul ini menunjukkan adanya peradangan.

Jadi, herbal yang mengurangi penanda inflamasi dalam darah kemungkinan besar akan mengurangi peradangan.

Berikut ini beberapa rempah dan herbal yang dapat membantu mengurangi peradangan.

Jahe

Jahe (Zingiber officinale) merupakan rempah dengan paduan rasa pedas namun manis. Bumbu ini bisa Anda digunakan dengan berbagai cara, seperti jahe segar, kering, atau bubuk.

Analisis terhadap 16 penelitian pada 1.010 peserta menemukan bahwa mengonsumsi 1.000–3.000 mg jahe setiap hari selama 4–12 minggu secara signifikan mengurangi penanda peradangan dibandingkan dengan plasebo. Penanda ini termasuk C-reactive protein (CRP) dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-α).

Studi menemukan jahe dapat mengurangi penanda inflamasi seperti TNF-α dan interleukin 1 beta (IL-1β), serta mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan mobilitas sendi.

Bawang putih

Bawang putih (Allium sativum) adalah bumbu dapur populer dengan aroma dan rasa yang kuat. Orang telah menggunakannya dalam pengobatan tradisional selama ribuan tahun untuk mengobati radang sendi, batuk, sembelit, infeksi, sakit gigi, dan banyak lagi.

Sebagian besar manfaat kesehatan bawang putih berasal dari senyawa belerang, seperti allicin, diallyl disulfide, dan S-allylcysteine, yang tampaknya memiliki sifat anti-inflamasi.

YesDok Ads

Penelitian lain menunjukkan bahwa bawang putih dapat membantu meningkatkan antioksidan dalam tubuh, seperti glutathione (GSH) dan superoksida dismutase (SOD), sambil mengatur penanda pemicu peradangan seperti interleukin 10 (IL-10).

Kunyit

Kunyit (Curcuma longa) adalah bumbu masakan yang juga populer. Itu dikemas dengan lebih dari 300 senyawa aktif. Yang utama adalah antioksidan yang disebut kurkumin, yang memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat memblokir aktivasi NF-κB, molekul yang mengaktifkan gen yang mendorong peradangan.

Mengonsumsi kurkumin secara signifikan mengurangi penanda inflamasi dibandingkan dengan mengambil plasebo. Penanda termasuk interleukin 6 (IL-6), protein C-reaktif sensitivitas tinggi (hs-CRP), dan malondialdehyde (MDA).

Lada hitam

Secara tradisional, orang menggunakan lada hitam untuk mengobati kondisi kesehatan tertentu, seperti asma, diare, dan banyak penyakit lambung lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa lada hitam dan senyawa aktif utamanya piperin dapat berperan dalam mengurangi peradangan dalam tubuh.

Ginseng

Ginseng telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, terutama karena senyawa aktifnya yang disebut ginsenosides. Efeknya termasuk mengurangi tanda-tanda peradangan di tubuh.

Analisis terhadap 9 studi mengamati 420 peserta dengan peningkatan kadar penanda inflamasi CRP dalam darah. Mereka yang mengonsumsi 300–4.000 mg ginseng per hari selama 4–24,8 minggu telah mengurangi kadar CRP secara signifikan.

Para peneliti menyarankan bahwa sifat anti-inflamasi ginseng berasal dari kemampuannya untuk menekan NF-κB - pembawa pesan kimiawi yang mengaktifkan gen yang meningkatkan peradangan.

YesDok Ads