5 Gangguan Bicara Pada Anak

August 25, 2020 | Aqiyu

Gangguan bicara

Setiap orang tua pasti menginginkan tumbuh kembang baik pada anaknya. Saalh satunya adalah menginginkan anaknya dapat cepat berbicara lancar dan jelas. Kemampuan berbicara setiap anak memang berbeda-beda. Namun normal pada usia 12-18 bulan si kecil sudah mampu mengucapkan kata sederhana seperti mama dan papa.

Kemampuan si kecil dalam berbicara terkadanf sangat mengkhawatirkan. Apakah kemampuan berbicaranya sudah sesuai dengan usianya atau belum. Agar Anda dapat memantau perkembangan berbicara si kecil, sebaiknya Anda mengetahui apa saja gangguan berbicara pada si kecil yang hqrus diwaspadai. Adapun gangguannya sebagai berikut:

STUTTERING

Stuttering atau gagap merupakan gangguang bicara pada anak yang memengaruhi aliran bicara. Stuttering dibagi menjadi tiga jenis yakni blocks, prolongations, dan repetitions. Gejalanya pun bervariasi tergantung pada situasi, tingkat stres, dan kegembiraan anak. Anak yang mengalami gagap akan kesulitan mengeluarkan kata-kata, mengalami ketegangan di bahu, wajah, berkedip dengan cepat, dan tremor bibir.

CEREBRAL PALSY

Cerebral palsy merupkan jenis gangguan otak pada anak. Sehingga kemampuan bicara anak, mototrik dan keseimbangannya terhambat. Ciri-cirinya adalah sulit melakukan koordinasi otot, sulit berjalan, terlambat bicara dan mengalami kejang-kejang.

GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME (GSA)

Gangguan ini adalah dampak dari kelainan otak yang memengaruhi kemampuan bicara pada anak dan bersosialisasi. Tanda dari gangguan spektrum autisme yang perlu Anda waspadai adalah sulit berkomunikasi dengan bahasa verbal maupun non verbal. Serta melakukan gerakan berulang secara berlebihan seperti merrmas jari.

APRAKSIA VERBAL

Apraksia merupakan kondisi dimana adanyq gangguan saraf pada otak anak. Sehingga anak kesulitan untuk mengendalikan otot yang menunjang kegiatan bicaranya. Gejala dari apraksia bisa dilihat dari si kecil yang kesulitan mengunyah, tidak banyak mengeluarkan suara ocehan waktu masih bayi, berkomunikasi melalui anggota tubuh, kesulitan melakukan gerakan bersiul, menjulurkan lidah dan menjilat bibir.

DISARTRIA

Kelainan sistem saraf yang berdampak pada otot penunjang kegiatan bicara pada anak. Disartria memiliki ciri anak cadel, tidak dapat mengontrol air liurnya, kesulitam menggerakan lidahnya, bicara si kecil terlalu cepat atau lambat, volume suaranya kecil, dan suara serak.

(Foto: firstcry parenting)

YesDok Ads