5 Alasan Mengapa Gula Berlebih Kurang Baik untuk Kesehatan

January 19, 2021 | Helmi

gula

Gula adalah jenis karbohidrat sederhana yang terjadi secara alami di beberapa makanan dan minuman. Mereka juga merupakan zat aditif dalam makanan dan minuman tertentu.

Mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat memicu gangguan kesehatan, seperti peningkatan risiko penambahan berat badan, diabetes, gigi berlubang, dan lainnya.

Banyak produk makanan sehat, seperti produk susu, sayuran, dan buah, secara alami mengandung gula. Gula dalam makanan ini memberi mereka rasa yang lebih manis.

Namun, produsen cenderung menambahkan gula pada makanan seperti sereal, kue, dan minuman. Gula tambahan inilah yang menyebabkan masalah kesehatan.

Tidak seperti makanan dan minuman yang secara alami mengandung gula, makanan dan minuman dengan tambahan gula tidak memberikan nilai gizi.

Mereka juga merupakan sumber energi yang buruk, karena tubuh mencerna tambahan gula dengan sangat cepat. Mengkonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan seiring waktu. Berikut ini adalah lima alasan mengapa gula tambahan buruk bagi kesehatan.

Kurangnya nilai gizi

Gula tidak mengandung vitamin atau mineral. Gula adalah kalori kosong. Menambahkannya ke makanan dan minuman secara signifikan meningkatkan kandungan kalorinya tanpa menambahkan manfaat nutrisi apa pun.

Tubuh biasanya mencerna makanan dan minuman ini dengan cepat. Artinya, mereka bukanlah sumber energi yang baik.

Produk yang secara alami mengandung gula berbeda. Misalnya, buah-buahan dan produk olahan susu mengandung gula alami. Tubuh mencerna makanan ini lebih lambat, menjadikannya sumber energi yang tahan lama.

Mengonsumsi kalori kosong merusak manfaat kesehatan dari mengonsumsi makanan dan minuman lain yang memang memiliki nilai gizi. Ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan, di mana kekurangan nutrisi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut.

Penambahan berat badan

Risiko signifikan mengonsumsi gula makanan berlebih adalah penambahan berat badan. Dalam kebanyakan kasus, makanan dan minuman manis mengandung kalori tinggi.

Mengkonsumsi terlalu banyak produk ini akan menyebabkan penambahan berat badan, bahkan dengan olahraga teratur. Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa kelebihan gula makanan adalah penyebab kenaikan berat badan.

Karena tubuh biasanya lebih cepat mencerna produk yang mengandung gula tambahan, mereka tidak mengimbangi rasa lapar untuk waktu yang lama. Ini dapat menyebabkan makan lebih teratur sepanjang hari dan asupan kalori yang lebih besar secara keseluruhan.

Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa gula dapat memengaruhi jalur biologis yang mengatur rasa lapar.

Leptin merupakan hormon yang mengatur rasa lapar dengan cara menentukan seberapa banyak energi yang dibutuhkan tubuh. Gangguan fungsi leptin dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.

YesDok Ads

Studi lain dari 2014 menemukan bahwa minuman manis bisa menjadi masalah khusus untuk resistensi leptin.

Penting untuk diperhatikan bahwa gula tidak menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas dengan sendirinya. Gula adalah salah satu dari beberapa penyebabnya.

Kelebihan berat badan atau obesitas adalah hasil dari interaksi yang kompleks antara pola makan, aktivitas fisik, genetika, serta faktor sosial dan lingkungan.

Namun, membatasi jumlah gula dalam makanan adalah salah satu cara paling sederhana untuk mencegah penambahan berat badan.

Diabetes

Minum soda atau minuman manis lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.

Ada hubungan antara mengonsumsi minuman manis dan mengembangkan diabetes tipe 2.

Tidak benar bahwa gula menyebabkan diabetes. Segala jenis diet kalori tinggi dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Namun, dalam banyak kasus, diet tinggi gula mengandung kalori tinggi. Ini dapat meningkatkan risiko diabetes.

Gigi berlubang

Konsumsi gula dapat menyebabkan kerusakan gigi, yang dapat menyebabkan perkembangan gigi berlubang.

Setelah makan gula, bakteri di mulut membentuk lapisan tipis plak di atas gigi. Bakteri ini bereaksi dengan gula yang ada dalam makanan dan minuman. Reaksi ini memicu pelepasan asam yang merusak gigi.

Mungkin saja tubuh memperbaiki sendiri sebagian dari kerusakan ini. Namun, seiring waktu, diet tinggi gula akan menyebabkan kerusakan permanen. Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang. Rongga adalah lubang permeant yang terbentuk pada gigi.

Membatasi asupan makanan tinggi gula merupakan salah satu cara efektif mencegah gigi berlubang.

Penyakit jantung

Diet tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hasil studi selama 15 tahun menunjukkan bahwa orang dengan banyak gula tambahan dalam makanan mereka secara signifikan lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung daripada orang dengan sedikit tambahan gula dalam makanan mereka.

Sekali lagi, penelitian menunjukkan bahwa minuman manis mungkin sangat bermasalah untuk meningkatkan risiko penyakit jantung. Asosiasi ini mungkin karena minuman manis mengandung kalori tinggi, tidak memengaruhi rasa lapar, dan menyediakan jumlah energi yang tidak mencukupi.

Meskipun ada kaitan yang jelas, diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami hubungan antara gula dan penyakit jantung.

YesDok Ads