4 Tipe PMS Berdasarkan Gejalanya

November 23, 2020 | Aqiyu

PMS

Siklus bulanan alami yang terjadi pada wanita merupakan waktu organ reproduksi wanita bersiap jika terjadi pembuahan. Mesntruasi ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium) yang berisikan pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan luruh jika tidak terjadi kehamilan dan keluar bersama darah.

Sebelum menstruasi terjadi biasanya beberapa wanita mengalami PMS atau premenstrual syndrome. Saat PMS wanita bisa rasakan nyeri dan sakit secara fisik maupun emosi menjelang menstruasi. Menurut Annex Naturopathic Clinic, ada empat tipe PMS berdasarkan gejalanya yang sering terjadi pada wanita:

PMS Tipe A (Anxiety)

Ada beberapa wanita yang menjelang menstruasi mengalami kecemasan dan merasa khawatir yang berlebihan, sangat sensitif, mudah tersinggung, dan labil. PMS tipe ini muncul akibat ketidakseimbangan hormon, dimana hormone estrogen lebih banyak, serotonin rendah, kelelahan adrenal dan disregulasi kortisol.

PMS Tipe C (Craving)

YesDok Ads

Menjelang menstruasi ada pula yang merasa nafsu makan meningkat tajam dan rasa ingin ngemil yang tidak terbendung. Hal ini disebabkan oleh rendahnya hormon serotonin dan kelelahan adrenal sehingga membuat kortisol rendah, keinginan makan manis meningkat.

PMS Tipe H (Hyperhydration)

Hiperhydration atau retensi air merupakan gejala utama munculnya PMS tipe ini. Gejalanya berupa payudara nyeri, perut kembung, dan berat badan yang bertambah sekitar 1,5 kg. PMS tipe H ini dipicu oleh kelebihan hormon estrogen, stress meningkat sehingga membuat kelenjar adrenal mengeluarkan hormone stress kortisol yang berlebihan dan menimbulkan retensi garam dan air.

PMS Tipe D (Depression)

Tidak sedikit wanita menjelang menstruasi emosinya tidak stabil, suka menangis tiba-tiba, susah tidur dan tidak bergairah. PMS tipd D dipicu oleh tiroid yang kurang aktif dan rendahnya serotonin. Tipe PMS ini biasanya kelanjutan dari efek samping PMS tipe A.

YesDok Ads