4 Penyebab Urine Keruh

September 17, 2020 | Claudia

urine keruh

Sudahkah Anda memeriksa urine Anda? Memerhatikan kondisi urine sangat bermanfaat untuk menjadi deteksi dini dari kondisi tubuh Anda. Salah satu yang mesti Anda perhatikan adalah jika urine Anda berwarna keruh.

Urine yang keruh bisa mengganggu ketenangan, terutama bila Anda tidak mengetahui penyebabnya. Urine yang keruh bisa menandakan adanya masalah dengan saluran kemih, seperti dehidrasi atau infeksi saluran kemih, atau mungkin menunjukkan masalah ginjal.

Beberapa penyebab urine keruh adalah:

1. Dehidrasi

Urine yang keruh dapat menunjukkan bahwa seseorang tidak mengonsumsi cukup cairan. Risiko dehidrasi bisa menimpa siapa saja, ketika tak ada cukup cairan yang masuk ke dalam tubuh untuk menggantikan cairan yang hilang. Biasanya, tambahan asupan cairan sangat dibutuhkan untuk orang-orang yang baru saja muntah, mengalami diare, atau mengalami demam, agar tak sampai terjadi dehidrasi.

Mereka yang kerap melakukan olahraga berat atau kerja fisik dalam cuaca yang panas, juga berisiko lebih tinggi mengalami dehidrasi jika tidak minum cukup air.

Dehidrasi dapat menyebabkan urine keruh pada beberapa orang, serta beberapa gejala lainnya, seperti:

  • Urine berwarna kuning tua atau oranye
  • Kelelahan
  • Linglung atau kesulitan berkonsentrasi
  • Pusing
  • Mulut kering dan perasaan sangat haus
  • Mata kering
  • Lebih jarang buang air kecil

Dehidrasi parah dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk disorientasi, kehilangan kesadaran, feses berdarah atau hitam. Segera cari pertolongan medis untuk mengatasi dehidrasi yang parah.

2. Infeksi saluran kemih (ISK)

ISK adalah penyebab lain yang lebih umum dari kondisi urine keruh. Jika urine keruh disertai bau busuk, maka Anda mungkin mengalami infeksi.

Tampilan keruh biasanya berasal dari keluarnya nanah atau darah yang bercampur dengan urine. Ini juga bisa mengindikasikan adanya penumpukan sel darah putih saat tubuh mencoba menghilangkan bakteri yang menyerang.

ISK dapat terjadi pada siapa saja tetapi jauh lebih umum pada wanita.

YesDok Ads

Selain urine keruh, ISK dapat menyebabkan gejala lain, seperti:

  • Keinginan untuk buang air kecil yang sering.
  • Kesulitan buang air kecil dalam jumlah besar.
  • Nyeri terbakar saat buang air kecil
  • Urine berbau busuk
  • Nyeri di panggul, perut bagian bawah, atau punggung bawah

Siapapun yang mengalami gejala ini harus menemui dokter untuk diagnosis dan pengobatan. Mengobati ISK lebih awal dapat membantu meredakan ketidaknyamanan dan mencegah komplikasi.

3. Infeksi ginjal

Banyak infeksi ginjal yang bermula dari ISK, yang kemudian menyebar karena kurangnya pengobatan yang efektif dan kondisi menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.

Infeksi ginjal menyebabkan gejala yang mirip dengan ISK dan juga dapat menyebabkan gejala tambahan, seperti:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Kram
  • Kelelahan
  • Mual dan muntah
  • Nyeri di punggung, samping, atau selangkangan
  • Urine berwarna gelap, berdarah, atau berbau tidak sedap

Infeksi ginjal membutuhkan perawatan medis segera. Tanpa pengobatan yang tepat, jenis infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen.

4. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Beberapa IMS yang umum, seperti gonore dan klamidia , dapat menyebabkan urine berwarna keruh. Gonore dan klamidia mendorong sistem kekebalan untuk melawan dan menghasilkan sel darah putih, yang dapat bercampur dengan urine sehingga membuatnya tampak keruh.

IMS ini juga dapat menyebabkan keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina atau penis. Tanda-tanda lain dari IMS termasuk:

  • Gatal pada alat kelamin atau panggul
  • Nyeri pada alat kelamin
  • Rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks
  • Nyeri atau terbakar saat buang air kecil atau ejakulasi
  • Ruam, lecet, atau luka lain pada alat kelamin

Pemeriksaaan rutin untuk IMS dapat membantu deteksi dini pada seseorang, sehingga akan lebih memudahkan proses pengobatannya. Menggunakan pelindung selama melakukan aktivitas seksual juga dapat membantu mencegah penyebaran IMS.

(Foto: medicalnewstoday.com)

YesDok Ads