3 Mitos Seputar Stres yang Sering Disalahpahami

February 05, 2020 | Helmi

Stres

Kebanyakan dari kita cenderung memiliki pandangan negatif terhadap stres. Hal ini wajar, mengingat stres dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi kesehatan tertentu.

Menurut MedLinePlus Medical Encyclopedia, stres disebut sebagai "perasaan ketegangan emosional atau fisik," yang dapat datang "dari peristiwa atau pemikiran apa pun yang membuat Anda merasa frustrasi, marah, atau gugup." 

Ini adalah hasil dari reaksi tubuh kita terhadap segala macam tantangan dan situasi. Definisi tersebut juga mengatakan bahwa meskipun stres berbahaya jika berlangsung lama, sebenarnya stres dapat bermanfaat dalam waktu singkat, terutama ketika menghindari bahaya atau memenuhi desdline. Singkatnya, ketika digunakan dengan benar, stres dapat bermanfaat bagi kehidupan kita.

Berikut adalah tiga kesalahpahaman mengenai stres yang telah dibantah oleh psikolog kesehatan dan dosen Universitas Stanford, Kelly McGonigal:

Stres selalu merupakan pertanda ada yang salah

Kita cenderung menganggap stres berarti ada sesuatu yang salah dalam hidup atau tubuh kita. Stres sebenarnya adalah bagian dari kehidupan. Menurut Hans Seyle, yang menciptakan istilah, tidak adanya stres dapat menyebabkan kematian. Jadi itu adalah ide bagus untuk berhenti memimpikan kehidupan yang bebas stres, dan sebalikny cobalah mengelola stres secara efektif.

Tidak ada cara untuk mencegah stres

YesDok Ads

Banyak kesalahpahaman tentang perasaan stres. Salah satunya adalah bahwa kita tidak dapat mencegah terjadinya stres. Padahal tidak demikian.

Padahal, kita memang memiliki kendali untuk mengelola stres dalam kehidupan, dan sains telah menunjukkan bahwa ada cara sehat dan produktif untuk menangani stres secara efektif. Salah satu strategi yang direkomendasikan McGonigal adalah mencoba untuk berfokus pada gagasan bahwa masalah kita juga pernah dialami oleh orang lain. Ini membuat diri merasakan bahwa orang lain juga memiliki masalah yang sama, sehingga tidak perlu dikhawatirkan berlebih.

Stres membawa keputusasaan

Salah satu anggapan lain mengenai stres adalah bahwa stres selalu membawa Anda pada keputusasaan. Padahal, lagi-lagi tidak demikian. Dengan respon yang tepat, Anda bisa mengubah stres menjadi harapan untuk bisa mengatasi masalah yang dihadapi.

Ini membantu otak melepaskan hormon yang mendorong kita untuk menggunakan stres secara positif. Hormon yang dihasilkan antara lain oksitosin, dopamin, dan endorfin.

(Foto: MedicalNewsToday)

YesDok Ads