Virus Corona Terus Bermutasi, Karakteristik Varian AY.4.2 Masih Dalam Studi

November 01, 2021 | Aqiyu

Varian AY.4.2

Virus corona belum berakhir, bahkan keberadaannya semakin lama berpotensi untuk terus bermutasi. Belakangan ini varian baru Covid-19 bernama AY.4.2 disebut dapat berpotensi membahayakan. Walaupun sebenarnya varian AY.4.2 bukanlah varian baru karena merupakan bagian dari varian Delta dan karakteristiknya masih dalam studi.

Varian Delta diketahui mengalami perubahan atau mutasi tambahan jenis varian A.Y yang sangat beragam yaitu AY.1 hingga AY.28. Melansir Satgas Covid-19, ditegaskan bahwa saat ini belum dapat diambil kesimpulan terkait karakteristik khusus yang dimiliki varian tersebut. AY4.2 Delta Plus memiliki dua mutasi di dalamnya sehingga memperkuat penularan strain Covid-19. Para ilmuwan mengatakan bahwa subvarian ini lebih mudah menular hingga 10-15 persen daripada varian Delta asli.

Itu artinya, varian Delta Plus merupakan varian yang paling menular hingga saat ini. Namun, menanggapi hal tersebut, Direktur Inisiatif Genomics Covid-19 di Wellcome Sanger Institute, Jeffrey Barrett, mengungkapkan varian ini memang mengganggu tapi tidak tidak akan menjadi bencana. Karena menurutnya varian ini mungkin akan mati.

"Oleh karena itu, kita belum bisa mengetahui apakah berbagai jenis varian Delta ini memiliki karakteristik khusus yang dapat mempengaruhi laju penularan, keparahan gejala, maupun vaksinasi karena studi terkait hal tersebut masih berlangsung," tegas Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito.

Varian Delta AY.4.2 belakangan ini memicu peningkatan kasus Covid-19 di Inggris dan mulai menyebar ke negara-negara ASIA. Bahkan Singapura telah melaporkan kasus pertama varian tersebut yang dimulai penemuannya dari India. Sementara varian Delta jenis AY.23 paling banyak ditemukan di Indonesia dengan jumlah 3.050 kasus, diikuti oleh varian AY.24 sebanyak 963 kasus dan 205 kasus untuk varian B.1.617.2. Sampai saat ini penularan varian AY.4.2 masih pada frekuensi yang cukup rendah. Peningkatan 10 persen dalam penularannya hanya dapat menyebabkan sejumlah kecil kasus tambahan.

YesDok Ads