Diet
+1

WHO: Aplikasi Pengiriman Makanan dan Game Online Tingkatkan Obesitas

May 06, 2022 | Helmi

makanan online

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menggunakan aplikasi pengiriman makanan dan meningkatnya popularitas game online dapat mendorong obesitas pada anak-anak.

Seperti di Eropa, hampir 60% orang dewasa dan sepertiga anak-anak kelebihan berat badan atau obesitas, selain itu pandemi COVID-19 juga telah memperburuknya.

WHO menyarankan membatasi pemasaran makanan tidak sehat untuk anak-anak, dan mendorong segala usia untuk berolahraga lebih banyak.

Laporan Obesitas Regional Eropa WHO 2022 mengatakan tingkat kelebihan berat badan dan obesitas telah mencapai "proporsi epidemi", dengan hanya Amerika yang memiliki tingkat obesitas orang dewasa yang lebih tinggi daripada Eropa.

Diperkirakan masalah ini menyebabkan 1,2 juta kematian setiap tahun di Eropa - 13% dari semua kematian - dan setidaknya 200.000 kasus baru kanker setiap tahun.

Aplikasi pengiriman makanan, misalnya, memainkan peran penting dalam meningkatkan konsumsi makanan dan minuman tinggi lemak dan gula.

YesDok Ads

Penelitian di Inggris menunjukkan makan makanan yang dibawa pulang berarti mengonsumsi 200 kalori lebih banyak per hari, daripada makanan yang disiapkan di rumah. 

Apabila makanan ini dikonsumsi selama seminggu, ini bisa berarti seorang anak makan setara dengan kalori sehari ekstra.

Namun laporan tersebut, yang dipresentasikan di Kongres Eropa tentang Obesitas, juga menyarankan sistem pengiriman makanan dan makanan online dapat digunakan dengan cara yang positif untuk meningkatkan pola makan, akses ke makanan sehat, dan kesejahteraan.

Game online, yang sangat populer di kalangan anak-anak, juga dikaitkan dengan pola makan yang lebih buruk, perilaku tidak sehat, dan lebih banyak waktu duduk daripada aktif.

Tetapi sekali lagi, WHO mengatakan teknologi ini sebenarnya masih dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental anak muda.

YesDok Ads