Vaksin COVID-19 Kurangi Risiko Terjadinya Long COVID

September 03, 2021 | Helmi

vaksin

Menurut penelitian yang dipimpin oleh King's College London, melakukan vaksinasi COVID-19 selama dua tahap tidak hanya mengurangi risiko tertular, tetapi juga infeksi yang berubah menjadi Covid-19 yang berkepanjangan.

Ini menunjukkan bahwa pada sebagian kecil orang yang terpapar COVID-19 meskipun sudah vaksinasi dua tahap, kemungkinan mengembangkan gejala yang berlangsung lama berkurang hingga 50% diibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.

Banyak orang yang terkena COVID-19 sembuh dalam waktu empat minggu tetapi beberapa memiliki gejala yang berlanjut atau berkembang selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah infeksi awal.

Kondisi ini dikenal sebagai long COVID. Itu bisa terjadi setelah orang mengalami gejala virus corona yang ringan sekalipun.

YesDok Ads

Para peneliti, yang karyanya diterbitkan dalam The Lancet Infectious Diseases, mengatakan jelas bahwa vaksinasi menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit serius, tetapi dampak vaksin pada pengembangan penyakit jangka panjang kurang pasti.

Mereka menganalisis data yang dikumpulkan dari aplikasi UK Zoe Covid Study, yang melacak gejala dan vaksin serta tes yang dilaporkan sendiri.

Hanya 0,2% dari orang yang vaksin dua kali mengatakan mereka memiliki infeksi Covid setelah vaksinasi (2.370 kasus).

Peneliti utama Dr Claire Steves mengatakan orang yang berisiko tinggi perlu diprioritaskan untuk suntikan booster.

YesDok Ads