0 Point
vaksin

Vaksin COVID-19 Kurangi Risiko Terjadinya Long COVID

Menurut penelitian yang dipimpin oleh King's College London, melakukan vaksinasi COVID-19 selama dua tahap tidak hanya mengurangi risiko tertular, tetapi juga infeksi yang berubah menjadi Covid-19 yang berkepanjangan.

Ini menunjukkan bahwa pada sebagian kecil orang yang terpapar COVID-19 meskipun sudah vaksinasi dua tahap, kemungkinan mengembangkan gejala yang berlangsung lama berkurang hingga 50% diibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.

Banyak orang yang terkena COVID-19 sembuh dalam waktu empat minggu tetapi beberapa memiliki gejala yang berlanjut atau berkembang selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah infeksi awal.

Kondisi ini dikenal sebagai long COVID. Itu bisa terjadi setelah orang mengalami gejala virus corona yang ringan sekalipun.

Para peneliti, yang karyanya diterbitkan dalam The Lancet Infectious Diseases, mengatakan jelas bahwa vaksinasi menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit serius, tetapi dampak vaksin pada pengembangan penyakit jangka panjang kurang pasti.

Mereka menganalisis data yang dikumpulkan dari aplikasi UK Zoe Covid Study, yang melacak gejala dan vaksin serta tes yang dilaporkan sendiri.

Hanya 0,2% dari orang yang vaksin dua kali mengatakan mereka memiliki infeksi Covid setelah vaksinasi (2.370 kasus).

Peneliti utama Dr Claire Steves mengatakan orang yang berisiko tinggi perlu diprioritaskan untuk suntikan booster.

SHARE TO SOCIAL MEDIA

YesDok is an ehealth service that is reachable through mobile platform which is very powerful and easy to use. Penetrating 17.504 islands and 260 million users in Indonesia.

DMCA.com Protection Status

   

INDONESIA
SINGAPORE
YesDok Pte. Ltd.
LAYANAN PENGADUAN KONSUMEN
  Customer Service :
help@yesdok.com
 
Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga-Kementerian Perdagangan RI
: +6285311111010
CONTACT
  Corporate Info :
info@yesdok.com
GUIDE
FOLLOW US
   

COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok