Fit A-Z
Adult
+1

Vagina Kering, Apa yang Terjadi?

November 25, 2021 | Claudia

Vagina Kering

Kekeringan pada vagina adalah kondisi umum, yang terjadi karena sejumlah alasan. Vagina secara alami adalah lingkungan yang lembap. Vagina dapat menghasilkan pelumasnya sendiri, agar tetap sehat dan nyaman. 

Ada dua jenis pelumas pada vagina. Pertama yakni pelumas yang dikeluarkan vagina setiap harinya, pelumas ini dihasilkan oleh kelenjar di permukaan serviks dan dinding vagina. Kelembapan yang sedikit asam ini dapat membantu menjaga kebersihan area vagina, mencegah infeksi, dan juga mengangkat sel-sel kulit mati.

Sementara jenis pelumasan kedua terjadi ketika seorang wanita terangsang secara seksual. Kelenjar bartholin di pintu masuk vagina mengeluarkan lendir yang licin dan dinding vagina menjadi lebih basah, dan memberikan kelembapan ekstra yang dibutuhkan untuk melancarkan hubungan seksual.

Ketika pelumasan alami berkurang, jaringan dinding vagina mengering, menjadi kurang elastis dan rentan terhadap iritasi dan ketidaknyamanan.

Memiliki vagina yang kering mungkin akan menimbulkan sejumlah gejala yang bisa mengganggu Anda, seperti:

  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual
  • Vagina gatal
  • Pendarahan pada vagina
  • Nyeri pada vagina selama melakukan latihan fisik
  • Kesulitan untuk memasukkan atau melepaskan tampon
  • Sering buang air kecil
  • Infeksi urine berulang
  • Infeksi vagina berulang

Berikut ini merupakan beberapa hal yang menyebabkan vagina menjadi kering, yakni:

Menopause

Vagina banyak mengalami perubahan selama peri dan pascamenopause, karena turunnya kadar estrogen. Dinding vagina menjadi lebih tipis, kurang elastis, dan kurang sensitif. Ada lebih sedikit sel penghasil lendir, dan karenanya lebih sedikit kelembapan terjadi di vagina. 

Kehamilan dan menyusui

YesDok Ads

Perubahan hormonal saat melahirkan dan menyusui dapat memicu kekeringan pada vagina yang dialami oleh sejumlah wanita.

Stres dan depresi

Stres dapat menurunkan kadar estrogen yang mengakibatkan vagina kering. Bukan hal yang aneh, jika stres dan depresi dapat menurunkan libido atau membuat seorang wanita menjadi lebih sulit untuk terangsang.

Merokok

Wanita yang merokok memiliki kadar estrogen lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Ini dapat menyebabkan kekeringan pada vgina dan meningkatkan risiko infeksi.

Produk dengan pewangi

Vagina dapat kehilangan kelembapan alaminya jika Anda terlalu sering mencucinya dengan menggunakan produk yang memiliki tambahan pewangi, seperti sabun mandi, atau sabun khusus daerah kewanitaan. Ini dapat mengganggu keseimbangan pH vagina, dan juga menempatkan Anda pada risiko lebih tinggi untuk infeksi vagina.

(Foto: nypost.com)

YesDok Ads