Pubertas adalah proses perubahan fisik saat tubuh anak berubah menjadi tubuh dewasa yang mampu melakukan reproduksi seksual. Proses ini dimulai dengan sinyal hormonal dari otak ke ovarium pada anak perempuan dan testis pada anak laki-laki. Penting bagi orang tua mengetahui kapan anak-anak mengalami pubertas.
Mungkin banyak orang tua yang belum mengetahui dengan pasti kapan anak perempuan atau laki-laki mengalami pubertas. Bagi orang tua, anak perempuan yang mengalami pubertas ditandai dengan menstruasi, lalu bagaimana dengan anak laki-laki? Jawabannya tentu sangat bervariasi, mulai dari tumbuhnya jakun, kumis hingga mimpi basah. Benarkah demikian?
Pubertas termasuk fase transisi yang ditandai dengan berbagai macam perubahan. Mengutip dari IDAI, perubahan ini meliputi fisik-biologis maupun perubahan dari segi psikis. Pubertas tidak boleh dilewatkan oleh anak-anak. Karena pubertas adalah fase yang harus dilewati oleh setiap anak agar menjadi dewasa. Pubertas ditandai dengan timbulnya tanda-tanda seks sekunder dan adanya pacu tumbuh. Di fase ini akan terjadi puncak pertumbuhan atau growth spurt anak. Dimana fase ini merupakan masa pertumbuhan kedua tercepat setelah masa bayi.
Sejatinya, pubertas anak perempuan dan anak laki-laki terdapat perbedaan. Berikut ini perbedaan pubertas pada anak laki-laki dan anak perempuan:
Pubertas pada anak perempuan
Sebagian besar anak perempuan memulai masa pubernya saat mereka berusia 8-13 tahun. Ciri awal pubertas pada anak perempuan adalah:
Pubertas pada anak laki-laki
Sebenarnya pubertas pada anak laki-laki lebih lambat dibandingkan anak perempuan. Anak laki-laki memulai masa pubertasnya antara usia 9-14 tahun. Tanda awal pubertas pada anak laki-laki adalah berubahnya volume testis yang sudah mencapai 4 ml. Berikut ini tanda pubertas lainnya pada anak laki-laki:
(Foto: young and the invested)
COPYRIGHT ©2023 ALL RIGHTS RESERVED BY YesDok