Sobat Yesdok, anda pasti pernah melihat kasus malnutrisi atau  yang dikenal dengan busung lapar. Kondisi ini sering terjadi pada anak balita saat seharusnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan terhadap tubuhnya. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena penderitanya sangat terlihat kurus, namun perutnya tampak sangat besar. 

Malnutrisi atau kurang gizi bisa terjadi pada siapapun, bahkan masalah ini juga tak selalu terkait dengan kemiskinan. Wanita rentan mengalami kondisi kurang gizi. Ini karena kebanyakan wanita terobsesi memiliki tubuh yang ramping, sehingga mereka membatasi asupan makan mereka. Apa tanda-tanda kurang gizi pada wanita yang perlu dikenali?

Berkurangnya asupan makanan pada penderita Tuberkolosis (TB) menyebabkan terjadinya malnutrisi ditandai dengan perubahan komposisi tubuh yang mengakibatkan penurunan kekuatan fisik. 

Malnutrisi adalah keadaan di mana terjadi kekurangan atau kelebihan asupan energi, protein, zat gizi lain karena perubahan dari kebiasan makan atau pola makan yang tidak tepat. 

Tubuh manusia membutuhkan sederet nutrisi yang diperlukan untuk dapat bertumbuh dan berfungsi dengan baik. Untuk itu, sangat penting bagi kita semua untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi setiap harinya, dan ini bisa bersumber dari makanan atau minuman yang kita konsumsi. Namun, bagaimana jika seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan ini? Adakah tanda-tanda kurang gizi yang bisa dikenali?

Bukan hanya orang dewasa, virus corona dapat menyerang siapapun tidak terkecuali bayi dan balita. Meski berdasarkan data, anak-anak usia balita memiliki prevalensi lebih kecil untuk terinfeksi Covid-19. Namun, nutrisi dan gizi anak harus menjadi prioritas utama dalam pencegahan virus ini.

Berat badan kurang atau underweight bisa menyebabkan gangguan kesehatan akibat dari kekurangan zat gizi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk membangun tulang, kulit dan rambut yang sehat.

Malnutrisi adalah kondisi kekurangan atau ketidakseimbangan asupan gizi pada seseorang. Ada dua kelompok besar dari kondisi ketidakseimbangan nutrisi, yang pertama adalah malnutrisi atau kekurangan gizi yang meliputi stunting, underweight, dan defisiensi mikronutrien. Sementara yang kedua adalah kelebihan gizi, di mana terdapat kelebihan nutrisi pada seseorang yang menyebabkan obesitas, kelebihan vitamin, dan lain-lain.

Hipoalbuminemia merupakan kondisi dimana seseorang tidak memperoleh albumin yang cukup.

Malnutrisi merupakan pada diet seseorang yang tidak memberikan nutrisi yang cukup atau keseimbangan nutrisi yang tepat untuk kesehatan yang optimal.