Bagi pasangan yang mendambakan momongan, tentu berbagai cara dilakukan agar hubungan seksual berhasil dan terjadi kehamilan. Kehamilan ini dipengaruhi oleh kesuburan, kualitas sel telur dan kualitas sperma yang baik. Namun, beberapa orang yang beranggapan bahwa kualitas sperma berkurang saat ejakulasi kedua atau lebih. Sehingga peluang kehamilan menjadi lebih kecil, benarkah demikian kualitas sperma berkurang saat ejakulasi kedua?

Sperma adalah sel yang dibawa dalam air mani yang berfungsi mengantarkan DNA dari jantan ke sel telur. Kualitas sperma yang sehat dan baik menandakan kesuburan yang penting dalam mendukung terjadinya kehamilan. Ada beberapa cara meningkatkan kualitas sperma, salah satunya dengan mengonsumsi makanan sehat.

Berhubungan intim pada saat bukan masa subur tetap memiliki peluang untuk hamil. Pasalnya, sperma dapat bertahan hidup pada di organ reproduksi wanita. Lalu, bisa berapa lama sperma hidup?

Kegiatan seksual untuk pasangan suami istri bukan hanya soal penetrasi. Kegiatan seksual ini juga bisa dilakukan melalui mulut atau oral. Sejumlah pasangan yang melakukan seks oral tanpa kondom tak sengaja pernah menelan sperma. Banyak yang beranggapan bahwa menelan sperma dapat memengaruhi kehamilan serta memiliki risiko yang membahayakan kesehatan. Benarkah demikian?

Sperma merupakan cairan yang mengandung sel-sel reproduksi laki-laki yang berukuran mikroskopis. Cairan sperma ini yang biasanya masuk ke organ reproduksi wanita selama berhubungan intim. Serta pada proses pembuahan bertemunya sel telur wanita dengan sperma ini akan membentuk janin. Kesehatan dan kualitas terbaik sperma sangat mendukung terjadinya keberhasilan kehamilan. Namun, salah satu masalah yang rentan terjadi pada sperma adalah sperma kosong.

Pernah mengalami adanya darah pada sperma? Mengeluarkan sperma berdarah tentu membuat seseorang menjadi khawatir akan kondisi kesehatannya. Adanya darah pada sperma sebenarnya tidak selalu menandakan masalah serius. Keluarnya sperma berdarah pada pria dibawah usia 40 tahun disebut dengan hematospermia.

Sperma dapat menjadi indikator penanda kesehatan pria dari berbagai kondisi medis yang selama ini tidak diketahui. Normalnya, sperma pria tidak berwarna, namun sperma bisa berubah warna akibat banyak faktor penyebabnya. Berikut warna sperma dan penyebabnya yang wajib diketahui:

Untuk terus menekan laju penularan Covid-19, pemerintah tidak berhenti melakukan vaksinasi secara merata guna membangun herd immunity. Menurut Satgas Covid-19 data vaksinasi per 26 November 2021, vaksinasi dosis pertama mencapai 137.505.204 orang, vaksinasi dosis kedua mencapai 93.105.029 orang dan vaksinasi ketiga mencapai 1.224.083 orang.

Untuk mendukung kehamilan, faktor yang memengaruhi bukan hanya kondisi kesuburan pada wanita saja. Tetapi kualitas sperma juga menentukan keberhasilan dalam memiliki buah hati. Sperma yang berkualitas baik memiliki beberapa tanda.