Keracunan makanan adalah penyakit yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit di dalamnya. Gejala keracunan makanan dapat muncul setelah berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Bagaimana mengatasi keracunan makanan jika kondisi ini terjadi pada diri Anda?

Keracunan makanan adalah kondisi yang timbul setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri atau kuman. 

Pernahkah Anda mengalami keracunan makanan? Keracunan makanan adalah kondisi timbulnya mual, muntah, hingga diare akibat mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi.

Keracunan makanan saat masa kehamilan bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi si janin dan ibunya. 

Keracunan makanan adalah kondisi di mana Anda adalah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi, basi, atau bahkan beracun. Jika Anda mengalami keracunan makanan, gejalanya dapat bervariasi tergantung pada sumber infeksi.

Food and Drug Administration (FDA) memperkirakan, bahwa sekitar 48 juta orang setiap tahunnya jatuh sakit karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Wabah penyakit akibat makanan yang terkontaminasi telah terjadi, karena ditemukan bakteri pada melon, selada, tomat, dan bayam. Tak main-main, mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bahkan bisa membawa seseorang menjalani rawat inap di rumah sakit.

Pernahkah Anda mengalami keracunan makanan? Biasanya usai mengalami keracunan makanan, kita menjadi kehilangan nafsu makan dan kesulitan menemukan makanan apa yang terbaik untuk dimakan.

Makanan yang perlu dikonsumsi setelah seseorang alami keracunan umumnya adalah makanan halus yang tidak mengiritasi lapisan perut. 

Perasaan kencang pada perut Anda biasanya merupakan gejala yang disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya. Sensasi ini bukanlah gangguan atau penyakit tertentu.

Keracunan makanan adalah kondisi ketika Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh bakteri atau virus.

Perasaan tegang atau kencang di perut seseorang biasanya disebabkan oleh masalah pencernaan atau hormonal. Sensasinya sering kali hilang dengan sendirinya, tetapi juga bisa menandakan masalah kesehatan yang mendasarinya.