Suka Konsumsi Makanan Berlemak? Hati-hati Otak Bisa Terpengaruh

January 27, 2023 | Helmi

makanan berlemak

Makanan berlemak biasanya memiliki rasa yang enak dan banyak disukai orang. Tetapi biasanya makanan ini sering disarankan untuk dihindari karena memiliki banyak efek negatif pada kesehatan.

Menurut sebuah penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari Penn State College of Medicine dan diterbitkan di The Journal of Physiology, konsumsi makanan tinggi lemak dapat mengurangi kemampuan otak untuk mengatur asupan makanan.

Asupan kalori diatur oleh sel berbentuk bintang di otak yang disebut astrosit. Sel-sel mengontrol jalur sinyal antara otak dan usus. Namun diet tinggi lemak mengganggu mekanisme ini, menurut para peneliti.

Setelah melakukan percobaan pada tikus, tim menemukan bahwa paparan diet tinggi lemak yang berkepanjangan dapat menyebabkan hyperphagia (peningkatan nafsu makan yang tidak normal), asupan kalori berlebih, dan penambahan berat badan.

"Asupan kalori tampaknya diatur dalam jangka pendek oleh astrosit. Kami menemukan bahwa paparan singkat (tiga hingga lima hari) diet tinggi lemak/kalori memiliki efek terbesar pada astrosit, memicu jalur sinyal normal untuk mengontrol perut," jelas Dr. Kirsteen Browning.

"Seiring waktu, astrosit tampaknya menjadi peka terhadap makanan tinggi lemak. Sekitar 10-14 hari mengonsumsi makanan tinggi lemak/kalori, astrosit tampaknya gagal bereaksi, dan kemampuan otak untuk mengatur asupan kalori tampaknya hilang. Ini mengganggu pensinyalan ke perut dan menunda pengosongan."

YesDok Ads

Menurut tim, penting untuk memahami mekanisme yang terlibat dalam regulasi kalori untuk mendapatkan wawasan tentang keseimbangan energi dan hiperfagia. Studi seperti yang mereka lakukan juga dapat membantu komunitas medis mengembangkan terapi baru untuk mengobati makan berlebihan.

Browning dan rekan-rekannya sekarang berencana untuk melanjutkan dan memperluas studi mereka untuk menemukan jawaban apakah hilangnya aktivitas astrosit di otak adalah penyebab makan berlebihan, atau jika jalur pensinyalan terganggu sebagai respons terhadap makan berlebihan. Mereka juga ingin tahu apakah mungkin mengaktifkan kembali sel yang terpengaruh.

Penting juga untuk dicatat bahwa penelitian ini dilakukan pada tikus. Studi manusia pertama-tama harus dilakukan untuk memverifikasi apakah mekanisme yang sama ada pada manusia.

Data ilmiah sebelumnya tentang makanan berlemak menunjukkan peran lemak dalam meningkatkan tekstur, rasa, dan aroma berbagai macam makanan dan membuatnya lebih enak dan nikmat dibandingkan kebanyakan sayuran dan buah-buahan.

YesDok menyediakan dokter profesional yang memungkinkan Anda berkonsultasi dari mana saja dan kapan saja. Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.

YesDok Ads