Studi: Ritual Jelang Lomba Tingkatkan Performa

September 07, 2019 | Iman

Para atlet top dunia umumnya memiliki ritual unik jelang lomba. Pelari jarak jauh Indonesia Agus Prayogo suka mendengarkan musik rock sebelum memulai lomba, begitupun sprinter Jamaika sering terlihat percaya diri dan mengacungkan jarinya ke langit beberapa saat sebelum start. Lantas apa kebiasaan itu memengaruhi performa mereka? 


Ritual-ritual tersebut tidak ada hubungannya dalam dunia olahraga. Namun kebiasaan tersebut dapat membantu menghilangkan beberapa saraf yang tegang sebelum memulai lomba, kata spesialis peningkatan kinerja dan rehabilitasi The Micheli Center, Kelsey Griffith seperti dilansir Runners World.


Peserta lomba atau sebuah pertandingan pasti dihadapkan pada situasi bagaimana dirinya mampu mengalahkan lawan. Pada situasi ini praktik-praktik ritual menjadi alasan sering dilakukan para atlet untuk menghilangkan ketegangan. Tentu tidak masalah selama hal tersebut masih batas wajar dan tidak merugikan dirinya sendiri. 


"Salah satu alasan utama para atlet berpegang pada keyakinan bahwa ritual mereka membawa dampak adalah psikologi," kata psikolog olahraga Justin Ross. Suatu perlombaan yang mereka jalani biasanya terjadi beberapa kali dalam setahun, hal ini yang membuat mereka menganggap lomba itu memiliki arti khusus. 


"Mencoba melakukan ritual datang ketika seorang atlet berfikir mampu membangun hubungan sebab dan akibat," kata Griffith. Misalnya, jika ia mengenakan sepatu keberuntungan, makan hasil lomba akan maksimal. 


Sementara penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami peran ritual dalam performa olahraga. Sebagian peneliti dan pelatih keterampilan mental masih percaya hal tersebut bisa menjadi alat ampuh bagi atlet. 


"Kebanyakan atlet mengakui bahwa olahraga yang mereka jalankan memerlukan beberapa komponen mental, baik itu tampil di bawah tekanan hingga mengelola saraf," Griffith menambahkan. 

(Foto: jcnewsandneighbor.com)

YesDok Ads