Studi: Monyet Bantu Buktikan Kemanjuran Vaksin Booster Khusus Omicron

February 06, 2022 | Aqiyu

vaksin khusus omicron

Varian Covid-19 Omicron sangat meresahkan masyarakat. Varian Omicron menyebar dengan cepat dan menyumbang lonjakan Covid-19 gelombang ketiga di Indonesia. Pemerintah sendiri saat ini terus menggalakkan vaksin booster untuk menekan angka kasus positif. Lalu apakah vaksin yang saat ini digunakan mampu melawan varian Omicron?

Dilansir dari Reuters, tim peneliti di Amerika Serikat mengatakan bahwa booster khusus untuk melawan varian Omicron saat ini tidak diperlukan. Hal ini disimpulkan setelah hasil penelitian terhadap monyet yang telah diberikan suntikan vaksin booster khusus Omicron dan vaksin Covid-19 jenis Moderna. Para peneliti menguji berbagai aspek respon imun hewan dan mengekspos mereka dengan virus.

Hasilnya yang telah diposting di bioRxiv mengatakan bahwa vaksin booster corona memberikan efek yang serupa. Yakni meningkatkan respons antibodi terhadap semua varian Covid-19 tidak terkecuali Omicron. Dari perbandingan ini ditemukan tidak adanya perbedaan yang signifikan dari booster biasa. Sementara alasan melakukan penelitian ini pada monyet karena dapat menginfeksi hewan dengan virus Covid-19 berkali-kali dan mengukur respon imunnya. Dan hal ini tidak dapat dilakukan dengan manusia sebagai percobaan.

YesDok Ads

Kabarnya, Moderna dan BioNTech-Pfizer telah menguji booster khusus Omicron pada manusia. Menurut peneliti vaksin dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Daniel Douek yang terlibat dalam penelitian tersebut mengungkapkan bahwa tidak diperlukan untuk mendesain ulang vaksin secara radikal untuk menjadikannya vaksin khusus Omicron. Pasalnya, vaksin asli dan khusus Omicron bersifat reaksi silang yang mampu mengenali banyak varian virus.

Vaksin booster sendiri diberikan kepada seseorang yang telah menerima vaksinasi dosis penuh dan lalu menambahkan vaksin tambahan. Vaksin booster bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih besar dari penyakit berat, rawat inap dan kematian akibat Covid-19. Terutama bagi orang yang telah menerima vaksin dosis kedua dalam enam bulan belakangan. Dikhawatirkan efektivitas dari vaksin dosis lengkap tersebut menurun dan kemanjurannya berkurang.

(Foto: news medical)

YesDok Ads