Studi: Miliki Pasangan yang Positif Membuat Umur Lebih Panjang

April 12, 2020 | Iman

Pasangan suami istri

Apakah Anda memiliki pasangan, yang saling menguatkan akan hal positif? Jika iya, maka pertahankan. Menurut sekelompok peneliti Universitas Negeri Michigan, Amerika, rahasia untuk memiliki pikiran yang tajam ketika diri bertambah tua adalah memiliki pasangan yang optimis. 

Penelitian sebelumnya telah menghubungkan optimisme pada individu dengan fungsi kognitif yang sehat. Namun, tim peneliti untuk penelitian kali ini ingin melihat apakah memiliki pasangan dengan sikap optimis juga dapat membantu menjaga fungsi kognitif seseorang seiring bertambahnya usia.

Dalam penelitian tersebut tim menggunakan 4.457 pasangan heteroseksual. Serta yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah orang Amerika berusia 50 lebih. Kelompok ini dianggap mewakili populasi.

Pada awal penelitian, para peserta dinilai untuk optimisme melalui kuesioner. Kognisi dinilai setiap 2 tahun selama periode tindak lanjut 8 tahun, dengan orang yang diuji hingga 5 kali.

Penilaian kognisi tersebut meliputi tes memori jangka pendek dan memori komputasi. Partisipan juga diminta untuk menilai kualitas ingatan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika tim menganalisis data, mereka menemukan bahwa partisipan yang lebih optimis melakukan kognitif yang lebih baik. Menikah atau hidup bersama dengan seorang optimis juga terkait dengan fungsi kognitif yang lebih baik. 

Yang Bisa Diambil dari Penelitian ini

Penulis utama studi yang juga asisten profesor psikologi di Universitas Negeri Michigan, William J. Chopik menjelaskan, bahwa ada beberapa faktor risiko yang diketahui untuk penurunan kognitif. Di dalamnya termasuk kecenderungan genetik, penanda biologis, dan faktor gaya hidup. 

"Faktor gaya hidup meliputi aktivitas fisik, diet sehat, berat badan sehat, dan lebih sering bergerak dari waktu ke waktu. Orang optimis cenderung memiliki perilaku yang lebih sehat, seperti makan lebih baik, lebih aktif, dan lebih cenderung terlibat dalam perawatan kesehatan preventif," kata Chopik.

Kemungkinan inilah mengapa optimisme dikaitkan dengan risiko lebih rendah untuk penurunan kognitif. Studi ini memberikan bukti bahwa berada dalam lingkaran hubungan dengan seorang optimis juga dapat memberikan manfaat serupa. Chopik juga mengatakan bahwa pekerjaan timnya menunjukkan bahwa optimisme mungkin membantu dalam menangkal penurunan kognitif yang terkait dengan Alzheimer dan bentuk demensia lainnya.

Di samping itu profesor ilmu psikologi dan otak dari Universitas Washington, Patrick L. Hill yang tidak ikut serta dalam penelitian ini mengatakan, Perlu dicatat, bahwa penulis hanya menemukan ukuran efek yang sederhana yang disebut optimisme pasangan.

"Optimisme tentu saja dapat memainkan peran tetapi masih diperlukan studi mendalam sebelum kami menyarankan optimisme sebagai target intervensi untuk mempromosikan fungsi kognitif," kata Hill. 

Bisakah Kita Menjadi Lebih Optimis?

Chopik mengatakan bahwa sementara sekitar 25 persen optimisme diwariskan keluarga, itu adalah kualitas yang dapat dipelajari. Chopik mencatat bahwa banyak pekerjaan yang berkaitan dengan menciptakan perubahan kepribadian, serta langkah apa yang dapat mereka ambil dalam hidup mereka untuk menciptakan perubahan.

"Dengan optimisme, Anda tidak hanya perlu mengubah cara berpikir menjadi pola pikir yang lebih positif serta juga harus mendapatkan perasaan telah melakukannya dengan baik di masa depan," kata Chopik. 

Langkah yang Perlu Diambil untuk Menajamkan Pikiran?

Hill ragu-ragu untuk merekomendasikan menumbuhkan optimisme sebagai cara mencegah penurunan kognitif. Namun, dia mengatakan ada beberapa hal yang dia rekomendasikan.

"Satu jalur yang menonjol adalah melalui keterlibatan aktivitas sosial yang lebih besar. Kebugaran dan aktivitas fisik merupakan prediksi positif pemeliharaan kognitif seiring bertambahnya usia," menurut Hill lebih jauh. 

Senada dengan dengan Hill, Chopik menyebut apa pun yang meningkatkan kesehatan fisik dan mengurangi faktor risiko terhadap sesuatu jelas membantu. "Optimis (dan mitra yang optimis) cenderung melakukan banyak hal dengan benar," Chopik menambahkan.

(Foto: bonvitastyle)

YesDok Ads