Studi: Mendengarkan Musik Selama 30 Menit Dapat Bantu Kurangi Risiko Gangguan Jantung

September 07, 2021 | Kaifia

Seorang wanita sedang mendengarkan musik

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara mendengarkan musik selama 30 menit sehari secara signifikan dapat mengurangi risiko penyakit jantung setelah alami serangan jantung.

Menurut artikel yang dilansir oleh Medical Health Today, sebuah studi ini menemukan bahwa mendengarkan musik selama 30 menit sehari mampu membantu mengurangi risiko masalah jantung bagi individu yang pernah mengalami serangan jantung.

Penulis utama studi tersebut, Prof. Predrag Mitrovic dari fakultas kedokteran Universitas Beograd mengatakan “sedikit penelitian terhadap analisis efek musik terhadap kesehatan jantung.” 

“Berdasarkan penemuan kami, kami percaya bahwa terapi musik bisa membantu pasien setelah alami serangan jantung, tidak hanya bagi pasien yang menderita postinfarction angina dini. Hal ini juga sangat mudah dan murah untuk diterapkan.” Prof. Predrag Mitrovic tambahkan.

Serangan jantung bisa menjadi kondisi yang mematikan. Banyak orang yang mengalami kecemasan dan nyeri dada dalam 2 hari pertama setelah serangan jantung terjadi.

Perawatan untuk serangan jantung tergantung pada jenis serangan dan berbagai faktor lainnya yang memengaruhi kesehatan seseorang tersebut.

Menurut American Heart Association (AHA), kondisi ini dapat melibatkan berbagai macam prosedur dan obat resep.

Sebuah studi baru yang melibatkan 350 partisipan yang pernah alami serangan jantung dan postinfarction angina atau nyeri dada yang diikuti dengan serangan jantung.

Separuh dari kelompok orang ini hanya memperoleh perawatan biasa sementara separuh lainnya menerima terapi musik selama 30 menit per hari.

Terapi musik ini disesuaikan dengan masing-masing individu. Para peneliti kemudian memainkan klip 30 detik dari berbagai jenis musik bagi setiap orang untuk menentukan seberapa menenangkan atau rileks setiap jenis musik tersebut yang diukur dengan pelebaran pupil mereka.

Setelah memutuskan jenis mana yang paling memenangkan bagi mereka, para peneliti bekerja dengan setiap peserta untuk memilih tempo dan nada suara yang paling merilekskan.

Lalu mereka meminta para peserta untuk mendengarkan musik selama 30 menit dalam sehari dan sebaiknya dilakukan dengan mata tertutup di lingkungan yang tenang.

Setelah berlangsung selama 7 tahun, para peneliti menemukan bahwa kelompok orang yang menjalani terapi musik serta pengobatan tradisional secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk alami kecemasan, nyeri dan tekanan dibandingkan mereka yang hanya menerima pengobatan tradisional. 

Prof. Mitovic mengambil kesimpulan bahwa terapi musik bisa mencapai efek ini dengan mengurangi respon fight or flight seseorang, yang memberi tekanan tambahan pada jantung.

YesDok Ads