Studi: Konsumsi Susu Dikaitkan dengan Risiko Kanker Payudara

May 02, 2020 | Iman

Susu

Sejak lama kita tahu bahwa susu bermanfaat bagi tubuh. Namun baru-baru ini sebuah penelitian terhadap hampir 53.000 wanita di Amerika yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology menyebutkan susu tingkatkan risiko kanker payudara wanita hingga 80%.

"Mengonsumsi secangkir susu perempat hingga sepertiga per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara sebesar 30 persen," kata pemimpin penelitian Gary E. Fraser. 

Dengan minum hingga satu cangkir per hari, risiko naik hingga 50%, dan bagi dua hingga tiga cangkir per hari, risiko meningkat menjadi 70 hingga 80%. Hal ini bertolak belakang dengan pendoman rekomendasi diet di Amerika yang merekomendasikan 2-3 cangkir susu perhari. 

Penelitian yang merupakan bagian dari Adventist Health Study-2 (AHS-2) mengambil objek penelitian ini adalah 52.795 wanita usia rata-rata 57 tahun, yang bebas kanker dan mengikutinya penelitian selama delapan tahun. Tujuannya untuk menguji hubungan antara susu dan kanker payudara.

Pada akhir penelitian, 1.057 wanita tersebut didapati menderita kanker payudara. Tidak ada hubungan yang jelas, namun dibandingkan dengan wanita yang minum sedikit atau tanpa susu.

Apa hubungan susu dan kanker payudara?

Para peneliti percaya keterkaitan antara kanker payudara dan susu adalah kandungan hormon seks dari susu. Kanker payudara pada wanita adalah kanker hormon-responsif. Produk hewani seperti sapi perah sudah pasti terpapar hormon-hormon itu.

YesDok Ads

Beberapa penelitian lain bahkan menemukan hubungan konsumsi protein hewani lainnya dengan kadar hormon yang lebih tinggi sehingga meningkatkan potensi kanker tertentu. 

Korelasi penelitian ini bukan sebab akibat

Para peneliti tidak dapat menyimpulkan susu menyebabkan kanker payudara. Jika minum secangkir susu sehari meningkatkan risiko kanker payudara Anda hingga 50%, itu tidak berarti Anda memiliki 50 persen% terserang penyakit. Ini berarti risiko Anda 50% lebih tinggi dari yang seharusnya.

Faktanya, data penelitian menyebut bahwa wanita yang menggantikan konsumsi susu sapi dengan susu kedelai dapat secara signifikan menurunkan risiko ini.

"Ini meningkatkan kemungkinan bahwa susu pengganti susu sapi mungkin merupakan pilihan yang optimal untuk turunkan risiko," Fraser menambahkan. 

(Foto: medicalnewstoday)

YesDok Ads