Studi: Bakteri Usus Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur

December 25, 2020 | Helmi

tidur

Penelitian baru dari Universitas Tsukuba di Jepang menunjukkan bahwa bakteri usus juga dapat mempengaruhi pola tidur normal dengan membantu menciptakan pembawa pesan kimiawi penting di otak, seperti serotonin dan dopamin.

Temuan ini bisa memberi harapan baru bagi orang-orang yang sulit tidur atau mengalami masalah kesehatan terkait tidur, seperti insomnia, kelelahan kronis, dan gangguan mental.

"Kami menemukan bahwa penipisan mikroba menghilangkan serotonin di usus, dan kami tahu bahwa kadar serotonin di otak dapat memengaruhi siklus tidur-bangun," kata penulis utama studi tersebut, Prof. Masashi Yanagisawa.

“Jadi, mengubah mikroba yang ada di usus dengan mengubah pola makan berpotensi membantu mereka yang sulit tidur.”

 

Penelitian baru ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang solid, yang menetapkan bahwa elemen kognisi dan perkembangan otak memiliki hubungan yang kuat dengan kesehatan mikroba usus dan metabolisme. Studi ini muncul di Laporan Ilmiah.

YesDok Ads

Salah satu ritme sirkadian terpenting adalah siklus tidur-bangun. Faktor-faktor yang mengubah atau mengganggu siklus tidur-bangun bisa menyebabkan gangguan tidur.

Penelitian menunjukkan bahwa mikrobioma usus (komunitas bakteri, virus, dan jamur yang hidup di dalam usus) berpengaruh terhadap unsur fungsi kognitif, perkembangan otak, pembentukan memori, ritme sirkadian, dan kesehatan mental.

Kapan dan apa yang orang makan memengaruhi komposisi, ukuran, dan ritme harian mikrobiota usus. Perubahan mikrobiota usus dapat mengubah metabolisme usus karena mikroba yang termasuk dalam mikrobiota menghasilkan banyak metabolit usus - molekul yang dihasilkan dari reaksi kimia yang terjadi selama proses pencernaan.

Oleh karena itu, mengubah pola makan mereka berpotensi meningkatkan kualitas tidur seseorang atau mengurangi masalah tidur.

(Foto: Freepik)

YesDok Ads